Ulang Tahun ke-13 RSUD I Lagaligo Wotu, Pasien Rawat Inap Kelas Tiga Dapat Kado


LUWU TIMUR
– Di Hari Ulang Tahun yang ke -13 RSUD I Lagaligo Wotu, Kabupaten Luwu Timur, pasien kelas tiga yang menjalani rawat inap di Bangsal RSUD I Lagaligo mendapat kado istimewa, pada Rabu ((2/2/2022) kemarin.

Bingkisan tersebut diserahkan Bupati Luwu Timur, Budiman, Ketua TP PKK Lutim Hj Sufriaty, Ketua Bhayangkari Luwu Timur Gretty Silvester, Kapolres Lutim , AKBP Silvester MM Simamora, Pabung Luwu Timur Mayor Inf Martinus Pagasing, dan Ketua DPRD Lutim, Arifin.

Saat penyerahan itu, mereka saling bergantian membagikan bingkisan kepada keluarga pasien yang tengah menjaga anggota keluarganya yang sedang dalam perawatan.

”Pihak RSUD I Lagaligo hari ini ulang tahun yang ke-13, moment ini bertepatan juga dengan Kick Off 1 Miliar Satu Desa di Kecamatan Wotu. Jadi di hari bahagia ini kita membagikan bingkisan yang sudah disiapkan pihak rumah sakit sebagai kado ulang tahun. Semoga bingkisan ini membawa berkah dan kita doakan juga semoga semua pasien ini cepat sembuh,” ungkap Budiman.

Dalam pembagian bingkisan ini Bupati melihat langsung kondisi pasien kelas tiga yang menjalani rawat inap di bangsal. Hal ini membuat hati bupati terenyuh.


Dimana setiap pasien yang dirawat memiliki riwayat penyakit yang berbeda-beda, namun menempati satu ruangan yang sama. Setiap ranjang pasien ada satu kursi disitulah keluarga pasien menunggu dengan sabar anggota keluarganya yang menjalani perawatan.

”Semoga setelah adanya satu kamar satu pasien kondisi seperti ini tidak ada lagi, Insa Allah,” Kata Budiman.

Direktur RSUD I Lagaligo dr. Benny, menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Bupati, DPRD Lutim dan unsur Forkopimda Lutim yang sudi membagikan bingkisan untuk para pasien yang menjalani perawatan di bangsal.

Dengan demikian semua bisa melihat dan merasakan bagaimana kondisi warga yang menjalani perawatan di bangsal dan sudah seperti itulah adanya. Jika mereka ini nanti dipindahkan ke ruang satu kamar satu pasien pastilah kondisinya sangat berbeda. Lebih nyaman dan sudah tidak bercampur baur lagi.

”Saya pikir sangat bijak Pemerintah Luwu Timur membuat program Satu Pasien Satu Kamar, karena program itu ada nilai-nilai kemanusiaannya," pungkas dr. Benny. 

Previous Post Next Post