Warga Keluhkan Salah Satu SPBU di Bone-Bone Luwu Utara, Diduga Utamakan Kendaraan Modifikasi dan Pengisian Jerigen di Tengah Antrean Panjang


 

LUWU UTARA -Sejumlah warga mengeluhkan pelayanan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 7491975 Bone-Bone, Kecamatan Bone-Bone, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi-Selatan.

 

Salah seorang warga yang akan melakukan pengisian BBM Ali mengeluh dengan kondisi di SPBU tersebut, bahkan ia sempat merekam  kondisi yang terjadi di SPBU 7491975 Bone-Bone.

 


Menurut Ali, saat dalam perjalanan dari Luwu Timur menuju ke Palopo kendaraan yang ia kendarai kehabisan BBM dan ia hendak mengisi di SPBU tersebut meski harus antre.

 

"Tadi Pertalite saya habis dan disitu saya ikut antrean panjang, setelah sekian lama menunggu mungkin sekitar 30 Sampai 40 menit, tidak ada pergerakan sama sekali malah saya mendengar ada beberapa warga yang komplain bahkan ada kendaraan yang putar balik (keluar masuk SPBU)," kata Ali.

 

Lanjut Ali, dalam kondisi antre tanpa pergerakan maju ke depan,  Ia ia tidak mengetahui kondisi antrean di depan, ia baru tahu setelah ibu-ibu yang disampingnya mengomel dan mengeluh.

 

"Ibu ibu yang di samping saya itu ngomong bahwa kita ini tidak bisa maju kedepan untuk isi BBM karena kendaraan yang baru datang dari pintu keluar SPBU itu yang diutamakan (pegawai SPBU mengabaikan pengendara motor yang antri)," ucap Ali.

 

Setelah maju kedepan untuk mengecek situasi antrian, Ali melihat pegawai SPBU mengutamakan mengisi BBM ke jerigen.

 

"Saya melihat pegawai SPBU mengisi BBM dengan jerigen, bahkan motor-motor besar dengan tangki besar, mungkin tujuannya untuk mau dijual itu juga di isi, bagi saya itu tidak ada masalah, yang masalah bagi saya adalah saya sudah lama-lama dan capek antri berpanas-panasan disitu, kemudian yang diladeni adalah orang yang baru datang dari depan," ujar Ali dengan nada kesal.

 

Suasana makin memanas, sejumlah warga yang mengantre merekam situasi di SPBU tersebut termasuk Ali, namun pihak SPBU mengeluarkan kata-kata seperti “Sudah Diviralkan?”.

 

"Bahasa dari pengawai SPBU yang saya kurang suka gitu, pas giliran saya isi BBM dia bilang "sudah di viralkan pak? saya bilang sudah,  lalu dia bilang biar bapak viralkan sampai ke langitpun saya tidak peduli,” tutur Ali.

 

“Jadi terserah masyarakat yang menilai, kasian juga masyarakat dengan kondisi yang mengantre panjang dan lama terpaksa harus beli BBM eceran yang harganya agak mahal ketimbang di SPBU yang harganya sudah standar,” tambah Ali.

 

Hingg berita ini ditulis belum ada konfirmasi dari pihak SPBU Bone-Bone meski sudah dilakukan upaya untuk melakukan konfirmasi.


Previous Post Next Post