Alami Kerugian Akibat Pasar Hewan Lockdown, Puluhan Pedagang Kerbau di Pasar Bolu Datangi Dinas Pertanian

 

TORAJA UTARA – Sebanyak 71 ekor Kerbau yang terindikasi terpapar virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Sejumlah pedagang Kerbau mendatangi Kantor Dinas Pertanian minta pemerintah tidak pandang bulu dalam menerapkan kebijakan penutupan pasar hewan di Rantepao.

Menurut salah seorang pedagang Kerbau, Herman (50) mengatakan sejak dilakukan penutupan pasar hewan sejak Senin (4/7/2022) lalu setiap hari mengalami kerugian imbas dari penutupan pasar yang dilakukan pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian, setelah ditemukan 7 ekor kerbau yang terindikasi terjangkit virus penyakit mulut dan kuku (PMK).

“Kami mengalami kerugian mulai dari Rp300 ribu sampai dengan Rp1juta perhari  untuk membeli pakan kerbau, jadi kami minta pemerintah kalau memang pasar hewan ditutup atau di lockdown jangan biarkan ada penjual yang bebas menjual kerbau dari luar kabupaten masuk dan menjual bebas di luar pasar hewan,” kata Herman saat dikonfirmasi di lokasi, Jumat (8/7/2022).

Lanjut Herman, saat ini pedagang Kerbau mengalami kesulitan pasalnya bila sudah ada pembeli Kerbau dan sudah sepakat harga, Kerbau tidak diperbolehkan keluar meski terlihat sehat karena ada aturan atau pasar hewan ditutup.

“Jadi kami di pasar hewan ini hanya bertahan menjaga dan memberi pakan, sampai ada keputusan dari Dinas Pertanian,” ucap Herman.

Kepala Dinas Pertanian Toraja Utara, Lukas Pasarai sai menemui para pedagang Kerbau menjelaskan jika, penanganan terhadap hewan kerbau yang terindikasi terjangkit virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sudah ditangani, dan telah di lockdown, sehingga tak adalagi kerbau yang masuk dari luar kabupaten.

“Kami sudah melakukan penanganan terhadap hewan yang terindikasi PMK, sementara jalan masuk yang menjadi jalur perlintasan kerbau dari luar kabupaten kami sudah berkordinasi dengan pihak keamanan untuk tak lagi mengijinkan kerbau dari luar masuk ke Toraja Utara,” ujar Lukas.

Penutupan (Lockdown) pasar hewan Toraja Utara, dilakukan setelah kasus PMK dari 7 yang terindikasi melonjak menjadi 71 kasus dan tersebar di beberapa titik.

“Rinciannya ada 16 ekor di pasar hewan  Bolu, kecamatan Tallung Lipu Toraja Utara, sementara 55 lainnya tersebar di 7 kecamatan yang ada di Kabupaten Toraja Utara,” tutur Lukas.

Previous Post Next Post