PALOPO - Dinas Kesehatan Kota Palopo, Sulawesi Selatan, mencatat sampai tahun 2024
tercatat 400 lebih
kasus
HIV/AIDS.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo, Irsan Anugrah
mengatakan Kota
Palopo merupakan daerah kedua tercatat kasus
tertinggi di Sulawesi Selatan setelah Kota Makassar.
“Tahun 2023 kami berhasil menjaring 148 penderita baru,
tapi tunggu dulu karena kalau kita bicara penanganan wabah, penemuan kasus itu penting,
jadi jangan disalah artikan,” kata Irsan saat dikonfirmasi, Jumat (22/3/2024).
“Kenapa temuan kasus yang kami temukan tinggi di tahun
2023 karena memang kami ada upaya melibatkan komunitas, melibatkan penjangkau
sehingga dengan pelibatan komunitas dan penjangkau ini, kelompok-kelompok
beresiko secara sadar mandiri mau memeriksakan kesehatannya di Puskesmas
sehingga temuan kasus tinggi. Menurut Irsan, kalau temuan kasus tinggi itu bagus
supaya bisa dilakukan pengobatan bagi penderita sehingga jika dilakukan
pengobatan dan pendampingan penderita bisa mengeluarkan virusnya ke pasangannya
atau ke orang lain,” tambah Irsan.
Irsan menambahkan penderita HIV/AIDS di Palopo adalah sebagian
warga pendatang dan sebagian penduduk
asli.
“Jadi 148 orang terinfeksi HIV/AIDS terjaring melalui
kegiatan screening di tingkat Puskesmas,” ucap Irsan.
Irsan merincikan data kasus HIV/AIDS perlayanan kesehatan
tahun 2023 di Kota Palopo tertinggi di Puskesmas Benteng, disusul RSUD
Sawerigading dan Puskesmas Wara Utara.
“Berdasarkan data layanan kesehatan yakni 35 kasus di
Puskesmas Benteng, 25 kasus di RSUD Sawerigading, 16 kasus di Puskesmas Wara Utara,
15 kasus di RS Bintang Laut, 13 kasus di RS St Madyang, 8 kasus di Puskesmas
Wara, 7 kasus di RS Palemmai Tandi, kemudian Puskesmas Wara Utara Kota, RSU
Mega Buana dan RSU Atmedika masing-masing 5 kasus, Puskesmas Wara Barat dan
Puskesmas Pontap masing-masing 3 kasus, lalu Puskesmas Maroangin, Bara Permai,
Mungkajang dan Wara Selatan masing-masing 2 kasus,” jelas Irsan.
Lanjut Irsan Anugrah untuk tahun 2024 hingga bulan Maret kembali
menemukan kasus baru setelah dilakukan penjaringan.
“Setelah dilakukan penjaringan sebanyak 5 kasus baru yang
terungkap hingga Maret 2024 ini, sebagian kasusnya ini kami dapatkan dari
perilaku seks bebas,” ujar Irsan.
Irsan menambahkan kasus HIV/AIDS di Kota Palopo didominasi oleh
laki-laki dan usia produktif yakni 15 hingga 59 tahun.
“Tahun 2023, proporsi perempuan dan laki-laki dari 148
kasus tersebut, terdapat 13 perempuan atau 8,8 persen dan 135 laki-laki 91,2
persen,” tutur Irsan.