PALOPO - Tim Forensik Polda Sulawesi Selatan, melakukan autopsi terhadap
jenazah seorang pelajar SMP 8 Kota Palopo, bernama Alif (14) di Kelurahan Buntu
Datu, Kecamatan Bara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Kamis (8/2/2024).
Alif
yang meninggal di tambak empang pada Sabtu (27/1/2024) lalu, oleh pihak
keluarga tidak menerima kematiannya sehingga meminta untuk dilakukan
pembongkaran makam untuk diautopsi jenazahnya.
Menurut
nenek korban, Hamidah (43) pihaknya melihat kejanggalan dari meninggalnya cucu
bernama Alif dengan adanya temuan lewat foto saat dimandikan berupa luka lebam
di sekujur tubuhnya.
“Ada
yang janggal dari kematiannya, kalau memang dia meninggal karena tenggelam
tidak mungkin banyak luka lebam di badannya, makanya kami pihak keluraga tempuh
jalur ini supaya kami tidak berandai-andai. Pada saat mau dimandikan ada
keluarga yang foto, disitu ada luka lebam di bagian belakang, makanya kami
tidak terima,” kata Hamidah, saat dikonfirmasi di lokasi, Kamis (8/2/2024)
siang.
Hamidah
mengatakan Alif ditemukan meninggal di empang pada malamh hari Shalat Isya diperkirakan
pukul 21.00 Wita.
“Maghrib
dia masih sempat shalat di Masjid begitupun Isya, bahkan masih sempat makan di
rumah namun pukul 21.00 Wita ada kabarnya meninggal di empang yang katanya pergi
cari burung bersama temannya,” jelas Hamidah.
“Sempat
dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis namun nyawanya tidak
dapat diselamatkan, tetapi kami menemukan ada luka seprti luka lebam di
belakang sekitar 2, ada di leher, ada di dada, ada di perut, ada juga mirip
bekas cakaran di bagian muka kepala nah itu yang bikin kami curiga,” ucap
Hamidah.
Puluhan
warga menyaksikan proses pembongkaran makam jenazah di pemakaman keluarga,
proses autopsypun berlangsung di area makam yang dilakukan oleh tim forensik Polda
Sulsel.
Dokter
ahli Forensik Polda Sulsel, Denny Matius mengatakan proses autopsy berjalan
baik dengan waktu cukup lama sekitar 3 jam.
“Untuk
hasilnya nanti sekitar 2 bulan kedepan, karena prosesnya inikan masih berjalan,
ada pemeriksaan lanjutan yang akan kami periksa di Makassar, yang jelas hasil
lengkapnya nanti kami akan sampaikan,” ujar Denny Matius.
Sesuai
rilis Humas Polres Palopo beberapa waktu lalu mengatakan bahwa Alif meregang
nyawa saat berburu burung di Empang, Lorong Satya Marga, Kelurahan Buntu Datu,
Kecamatan Bara, Kota Palopo, Sabtu (27/1/2024).
Saat
itu, ketiga rekannya yakni WH (16), AR
(16) dan SU (16) bermaksud jalan menuju ke masjid seblah wilayah tersebut namun
terdengar suara seseorang yang bersuara menyebut AAAA.... lalu menunjuk kearah
pohon dan langsung jatuh di pematang kemudian jatuh ke empang sehingga satu
orang saksi langsung lari kejalan raya minta bantuan sama warga dan setelah
warga datang dan melakukan pencarian lalu korban ditemukan dan korban saat
diangkat keluar busa dari mulut korban selanjutnya dibawa ke RSUD Sawerigading Palopo
"Korban
lalu dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis, sayangnya korban
tak dapat lagi diselamatkan atau meninggal dunia," kata Kasi Humas Polres
Palopo, AKP Supriadi.
"Pihak
keluarga juga menolak untuk dilakukan autopsi sehingga korban langsung dibawa
ke rumah duka," sambung Supriadi.