5 Kelompok Pengrajin Unggulan Binaan Dekranasda Dapat Program Pembinaan dan Pendampingan

LUWU UTARA - Lima Kelompok Pengrajin Unggulan di Kabupaten Luwu Utara binaan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Luwu Utara mendapatkan program pembinaan dan pendampingan.

Program pembinaan ini dilaksanakan Dekranasda bekerjasama dengan DP2KUM. Program ini bertujuan membantu memberikan masukan bagaimana meningkatkan kualitas produk agar bisa bersaing dengan produk dari daerah lain.

Lima Kelompok Pengrajin tersebut adalah Rotan Patikala (Desa Sepakat, Masamba), Masamba Meubeler (Laba, Masamba), Hazna Craft (Baku Baku, Malbar), Rundun Lolo (Rinding Allo, Rongkong), dan Desi Rajut (Uraso, Mappedeceng).

Kelompok Rotan Patikala Desa Sepakat Kecamatan Masamba jenis usaha yang dilakukan adalah usaha kerajinan rotan. Kelompok Masamba Meubeler Desa Laba Kecamatan Masamba, usaha yang dilakukan adalah kerajinan akar kayu.

Sementara kelompok Hazna Craft Desa Baku Baku Kecamatan Malbar, usaha yang dilakukan kerajinan tempurung kelapa. Berbeda dengan Hazna Craft, kelompok Rundun Lolo Desa Rinding Allo, Rongkong, usahanya adalah kerajinan Tenun Rongkong.
 
Untuk Kelompok Desi Rajut Desa Uraso Kecamatan Mappedeceng, usaha yang dilakukan adalah kerajinan rajutan. Pembinaan Kelompok Kerajinan Unggulan Luwu Utara ini dilaksanakan selama empat hari, dimulai tanggal 5 – 8 Juli 2022.
 
Ketua Dekranasda Luwu Utara, Rahma Nursaid, mengatakan bahwa kegiatan ini selain untuk silaturahmi, juga sebagai upaya membantu para pengrajin meningkatkan keterampilannya agar lebih kreatif dan inovatif dalam usaha kerajinannya.

“Sebenarnya kegiatan ini adalah kegiatan rutin Dekranasda Luwu Utara, dengan melibatkan DP2KUKM yang tujuannya adalah untuk bersilaturahmi, sekaligus melakukan pembinaan terhadap lima kelompok pengrajin unggulan daerah,” kata Rahma.

Rahma berharap, dengan kegiatan pembinaan tersebut, dapat terjalin komunikasi yang baik antara kelompok pengrajin, Dekranasda dan pemerintah daerah. “Kita ingin memberikan masukan kepada para pengrajin agar produknya bisa bersaing,” jelasnya.

Sementara Kepala DP2KUKM melalui Kabid Perindustrian, Jafar Kadoeng, mengatakan, kegiatan ini lebih kepada bagaimana mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi kelompok. “Kita ingin membantu carikan solusi terhadap masalah yang dihadapi pengrajin, seperti peralatan dan pemasaran,” terangnya. (LH/SALIM)

Previous Post Next Post