Luwu Timur – Evaluasi terhadap perkembangan
11 Point Isu Strategis Pertambangan yang di ajukan Bupati Luwu Timur, Sulawesi
Selatan kembali dibahas anatar Pemerintah Kabupaten Luwu Timur (Lutim) bersama
Manajemen PT Vale Indonesia Tbk, Rabu (25/05/2022) kemarin.
Pertemuan pembahasan berlangsung di
Kantor Bupati Lutim dipimpin Sekda Lutim Bahri Suli.
Direktur External Relations dan
Corporate Affairs PT Vale Indonesia, Endra Kusuma mengatakan evaluasi 11 Point
Isu Strategis ini berjalan terus, baik dengan dinas yang bersangkutan.
”Biasa kami lakukan pertemuan dengan
Dinas Pendidikan, Dinas Pendapatan dan Keuangan Daerah, dan DLH Luwu Timur
termasuk dengan Bupati, adi ini tetap berjalan, hasilnya banyak kemajuan yang
sudah dicapai bukti PT Vale tetap konsisten merealisasikan komitmennya,” kata Endra,
Kamis (26/5/2022).
Lanjut Endra,
sekarang ini dilakukan lagi evaluasi seperti apa perkembangannya, lewat
pertemuan ini
mungkin masih ada kelemahan yang harus diperbaiki untuk membicarakan
lagi penyempurnaannya.
“Untuk point
Pengelolaan DAM Larona dan divestasi saham, ini kami sudah sepakat akan memfasilitasinya
ke pemerintah pusat pembahasannya, karena untuk point tersebut Vale bukan dalam
konteks pengambilan keputusan, Ini ranah pemerintah Pusat, kami masih menunggu updatenya, ” ucap Endra.
“Menyangkut
Tanggung Jawab Sosial Lingkungan ( TJSL ), Terkait Program Pemberdayaan
Masyarakat (PPM) PT Vale, sebelum lebaran saya bersama tim konsultan kami sudah
berdiskusi, drafnya sudah ada, Insa Allah bulan Juni ini kami perhadapkan
dengan Pak Bupati, karena waktu itu pak bupati minta hasil kaji dampaknya ini
dipersentasikan kepadanya,” tambah Endra.
Lanjut Endra, untuk TJSL Kontraktor
Nasional, pihaknya sudah beberapa kali melakukan meeting dengan kontraktor
nasional dan Lingkungan Hidup.
“Kontraktor Nasional siap berkontribusi
dalam RTH sesuai kemampuan masing-masing Kontraktor. Dalam hal ini DLH sudah
menyampaikan agenda RTH kepada Kontarktor Nasional, termasuk RAB RTH, kemudian
untuk pemberdayaan Kontraktor dan Pengusaha Lokal, pembahasan soal ini intensif
kita bangun dengan Pak Ramadhan Pirade tim dari Pemda , hasilnya PT Vale
sepakat menaikkan porsi belanja perusahaan ke kontraktor lokal sebesar 10-20
persen dari average porsi selama 3 tahun terakhir,” ucap Endra.
Menyangkut
Masyarakat adat, Endra menyampaikan bahwa realisasinya akan mengikuti Peraturan
Daerah Luwu Timur.
Untuk Program
Beasiswa untuk jenjang S2 dan S3, ini sudah berjalan, dengan jumlah 2 orang
untuk jenjang S3 dan 3 orang untuk jenjang S2, ini tahap pertama uji coba,
karena ada permintaan Pak Bupati dan Pak Sekda bisakah ditambah jumlahnya,
Endra menyampaikan, sangat terbuka peluang untuk penambahan jumlahnya.
Talenta Lokal,
disampaikan job assesment, evaluasi dan promosi untuk talenta lokal, saat ini
ada 11 talenta lokal berdasarkan daftar 2021-2022, sebagai pilot project,
dimana 6 orang manejer sudah selesai proses IDP, 5 Orang in Progress untuk
assesment.
Selanjutnya
Mine Closure – Pembangunan Kebun Raya, ini sudah dilakukan penyusunan ulang
fasilitas yang ada, penyediaan konsep desain untuk kebun raya secara keseluruhan,
pembuatan habitat kupu-kupu, dan pembangunan fasilitas akses.
Disampaikan
juga , mengenai desain konsep telah selesai , 2 fasilitas akses sudah dibangun,
progres habitat kupu-kupu sudah 15 persen , studi spesies kupu-kupu telah
selesai, rekondisi alat tambang 90 persen .
Mengenai
Komisaris / Direksi dari lokal, dikatakan, PT Vale menunggu hasil diskusi
Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat.
” Artinya
sebelas poin ini sudah terprogres dengan baik, namun tidak bisa diselesaikan
semua dalam satu tahun ini. Seperti Beasiswa itu sudah jalan, Kebun Raya,
progres setiap tahunnya tercapai, tapikan program ini kita sepakati sampai 2025
baru rampung semuanya,” ungkap Endra.
Kami ingin
menegaskan bahwa PT Vale tetap komitmen menuntaskan ini, meskipun dalam
pembahasannya kita perlu diskusi lebih lanjut dengan pemerintah daerah.
Tujuannya agar program yang kita sepakati ini terarah dan berdampak positif
buat pembangunan daerah Luwu Timur .