Sekolah Pemuda Desa Berdayakan Komunitas Nelayan Melalui Pendidikan Pengorganisasian







POLMAN - Sekretariat Bina Desa kembali menggelar pendidikan pengorganisasian yang berlangsung di komunitas  nelayan dampingan Sekolah Pemuda Desa Galeso (SEPEDA Galeso) pada Senin (17/12/2019) di Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polman, Sulawesi Barat.

Kegiatan penggorganisasian ini diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari berapa kabupaten di Sulawesi Barat dan Kota Palopo, beberapa lembaga yang menjadi peserta diantaranya GMKI, GMNI, IPMR, HAMBASTEM serta LINPER ( Lembaga Informasi dan Pendampingan Rakyat).

John Pluto Sinulinga sebagai fasilitator mengharapkan agar peserta yang hadir mampu kembali ke komunitas untuk memberikan pendidikan  informal kepada masyarakat dan membangun keberdayaan masyarakat menghadapi persoalan yang menimpa masyarakat desa.

Ia melanjutkan, masyarakat harus berdaya intinya, masyarakat desa harus bisa menyelesaikan persoalan – persoalan yang semakin menggurita di setiap desa, sehingga desa tersebut bisa memiliki kedaulatan pangan dan budaya serta kemandirian dibidang ekonomi dan politik.

Selain itu, dirinya menambakan bahwa maraknya persoalan di desa terkait penggunaan dana desa dan kebijakan public oleh kepala desa maupun kepala daerah menjadi sorotan penting bagi kita semua,olehnya pendidikan penggupasan UU Desa juga menjadi materi yang tidak tertinggal dengan harapan agar peserta setelah kembali ke wilayah masing – masing memiliki pengetahuan seperti apa desa dalam potret uu desa.

Pendiri LINPER Yertin Ratu juga ikut menegaskanbahwa Pendidikan Pengorganisasian ini bertujuan melahirkan kader – kader yang siap hidup bersama rakyat dan siap menjadi fasilitator bagi masyarakat  desa.

“Peserta diharapkan agar benar – benar siap memilih hidup di jalan yang jauh dari kekinian apalagi untuk generasi milineal yang saat ini lebih banyak memilih diskusi di warung kopi dibandingkan turun ke komunitas pedesaan” Ungkap Yertin.

Sekedar diketahui bahwa Pendidikan pengorganisasi ini adalah sekolah pedesaan dengan metode pendidikan orang dewasa (POD), dimana 30 orang  Peserta yang hadir di putaran pertama akan kembali mengikuti putaran ke dua sampai pada putaran ke tiga.
Previous Post Next Post