Warga Sendana Digegerkan Penemuan Sesosok Mayat Mengambang di Bendungan





PALOPO - Sesosok mayat pria ditemukan warga Kelurahan Sendana, Kecamatan Sendana, Kota Palopo,  Sulawesi Selatan,  Selasa (29/10/2019) siang di pinggir bendungan dalam kondisi tengkurap terbungkus kain Sarung.

Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh Iksan (21)  dan Deng Neji (48) yang sedang memancing dan melihat ada sarung yang awalnya hanya dihiraukan karena dikira sampah.

“Tadi sekitar pukul 08.00 WITA saya lihat ada sarung yang terapung saya kira hanya sampah, tapi beberapa saat kemudian waktu mau istirahat saya penasaran dengan sarung tersebut dan saya dekati ternyata sarung tersebut milik korban yang terlilit di tubuhnya, kemudian saya pannggil warga untuk melihat bahwa ada mayat yang terapung di dasar air bendungan irigasi dan melaporkan kejadian ini di Polsek Wara Selatan,” kata Iksan, saat dikonfirmasi.

Lurah Sendana Surahman mengatakan korban bernama Umar (70) yang bekerja sebagai pandai besi namun akhir-akhir ini sering mengalami sakit dan kelainan.

“Ia selama ini tinggal di keluarganya di kelurahan sendana, informasinya dia sudah pikun dan kurang sehat," kata Surahman.

Sementara keluarga korban, Rahmat (35) mengatakan bahwa memang dia sakit-sakit.

"Dia sering kambuh penyakit asam uratnya dan suka pergi-pergi meninggalkan rumah dan mudah tersinggung,” ucap Rahmat.

Polisi yang turun ke lokasi langsung memasang garis polisi dan melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengevakuasi korban lalu membawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawerigading Palopo untuk divisum.

Kapolsek Wara Selatan Iptu Marthen mengatakan bahwa hasil pemeriksaan awal dari Tim Inafis Polres Palopo bahwa tidak ditemukan adanya kekerasan pada bagian tubuh Korban.

“Hasil pemeriksaan fisik luar oleh pihak medis Rumah Sakit Sawerigading dr. Bashirah  serta Tim Inafis,bahwa pada tubuh Korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dan jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk selanjutnya di kebumikan. Informasi yang kami dapatkan bahwa kondisi kesehatan korban selama ini mengalami gangguan akibat Defresi atau Pikun,” ujar Marthen.

Previous Post Next Post