PALOPO - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)
Kelas IIa Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Rabu (30/11/2019) mengalami kelebihan kapasitas hingga 198 persen.
Kepala Lapas Palopo Indra Sofyan mengatakan data hari ini menunjukan
bahwa kapasitas yang seharusnya 395 orang, terisi hingga 784 orang sehingga
mengalami kelebihan 198 persen, kelebihan
kapasitas ini rawan terhadap keamanan dan kesehatan petugas dan dapat memicu kriminal
dalam Lapas.
“Saat ini Narapidana
diisi 671 orang, tahanan 113 orang, mereka didominasi oleh kasus narkotika sebanyak
386 orang, dengan kapasitas penuh tersebut diperlukan perhatian agar suasana
tetap berjalan normal,” kata Indra.
Indra
menjelaskan bahwa selama ini kondisi Lapas yang penuh tersebut para Narapidana
maupun tahanan agar tidak terjadi konflik dan kekacauan diantisipasi dengan memperbanyak
pembinaan agama dalam Lapas.
“Saat ini kapasitas
penuh bukan lagi kendala, kami lebih fokus pada peningkatan agama melakukan upaya
pendekatan keagamaan dengan mengaktifkan remaja atau Pemuda Masjid dan Gereja
dalam Lapas, kami buatkan lomba-lomba keagamaan sesuai agamanya,” ucap Indra saat dikonfirmasi, Rabu (30/10/2019).
Menurutnya
untuk mengaktifkan dan efektifnya kegiatan keagamaan pihaknya bekerja sama
dengan beberap elemen seperti Kementerian Agama, Kampus IAIN, pihak Gereja dan
Lembaga Keagamaan lainnya.
“Kalau
dari Kementerian agama setiap hari sudah berjalan seperti Baca Tulis Alquran,
Tajwid, Hafal Alquran, begitupun dengan yang beragama Kristen setiap hari
membaca Alkitab, dan kegiatan lainnya,” ujar Indra.
Sementara
itu salah seorang Nara Pidana bernama Muh Ashar (63) mengatakan bahwa pembinaan
agama di Lapas meningkat selama beberapa tahun terakhir.
“Kami
disini aktif membina sesama warga Napi melalui Remaja Masjid, setiap hari bergantian
beraktifitas di Masjid, yang jelas suasana religi berjalan, sekarang Masjid
sudah penuh jamaah setiap tiba waktu Salat, begitupun dengan yang lainnya
seperti Pemuda Gereja saya lihat aktif,”tutur Ashar.