PALOPO – Perayaan Natal 2025 menjadi momen penuh makna bagi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Di balik jeruji besi dan keterbatasan ruang gerak, kerinduan para narapidana terhadap keluarga terobati melalui layanan kunjungan khusus Natal yang digelar pihak lapas, Kamis (25/12/2025).
Suasana haru dan bahagia menyelimuti area kunjungan Lapas Palopo sejak siang hari. Satu per satu warga binaan tampak bertemu langsung dengan anggota keluarga yang datang dari berbagai daerah. Pelukan hangat, senyum penuh rindu, hingga air mata yang tak terbendung menjadi pemandangan yang mewarnai perayaan Natal di dalam lapas.
Natal tahun ini membawa kebahagiaan tersendiri bagi warga binaan yang sebagian besar telah lama terpisah dari keluarga. Di tengah masa pidana yang dijalani, kehadiran orang-orang terkasih menjadi penguat semangat dan pengingat akan harapan hidup yang lebih baik ke depan.
Momen sederhana seperti berbagi cerita, doa, serta santapan kecil yang dibawa keluarga menjadi pelepas rindu yang telah lama terpendam. Bagi para narapidana, kebersamaan singkat itu terasa sangat berharga, seolah menghadirkan kembali suasana Natal yang biasanya mereka rayakan di luar lapas.
Salah seorang warga binaan, Tri Rapa Sito Jaya, mengaku bersyukur dapat merayakan Natal bersama istri dan anaknya meski berada di dalam lapas. Ia telah menjalani masa pidana selama tiga tahun dan baru kali ini kembali merasakan suasana Natal bersama keluarga secara langsung.
“Selama tiga tahun saya di sini, puji Tuhan anak istri bisa datang di momen Natal ini. Saya bersyukur keluarga bisa hadir, datang membawa kue Natal. Jadi suasana Natal yang harusnya kita rasakan di luar, kebetulan bisa saya rasakan juga di sini,” ujar Tri dengan mata berkaca-kaca.
Menurutnya, kunjungan keluarga di hari besar keagamaan menjadi penguat batin untuk terus menjalani masa pembinaan dengan lebih baik. Ia berharap kelak bisa kembali ke tengah keluarga sebagai pribadi yang lebih bertanggung jawab.
Kepala Lapas Kelas IIA Palopo, Jose Quelo, mengatakan bahwa pihaknya memberikan layanan kunjungan khusus Natal selama dua hari, yakni Kamis dan Jumat, mulai pukul 09.00 hingga 16.00 Wita. Layanan ini diberikan sebagai bentuk pemenuhan hak warga binaan sekaligus upaya menjaga nilai-nilai kemanusiaan.
“Hari ini ada besukan terbuka. Terbuka maksud kami adalah besukan dua hari berturut-turut dan tidak dibatasi. Biasanya ada jadwal khusus antara tahanan dan narapidana, tapi hari ini semua boleh,” kata Jose.
Ia menjelaskan, kebijakan tersebut diambil dengan mempertimbangkan momen Natal yang bertepatan dengan hari libur. Banyak keluarga datang dari luar kota dan memanfaatkan waktu tersebut untuk mengunjungi kerabat mereka yang sedang menjalani masa pidana.
“Pertimbangannya karena ini hari libur. Ada keluarga dari luar kota yang menyempatkan diri untuk membesuk saudara mereka di sini, jadi kami berikan akses,” ujarnya.
Meski memberikan layanan kunjungan terbuka, pihak lapas tetap menerapkan pengawasan ketat. Namun, pengamanan dilakukan dengan pendekatan yang humanis agar suasana Natal tetap terasa hangat dan kondusif.
Selain layanan kunjungan, Lapas Palopo juga menggelar ibadah Natal bersama bagi warga binaan yang beragama Kristiani. Ibadah berlangsung khidmat di dalam lapas dengan pengamanan internal, serta diikuti oleh warga binaan dengan penuh kekhusyukan.
Pihak lapas berharap, perayaan Natal ini dapat menjadi sarana refleksi bagi warga binaan untuk memperbaiki diri dan menumbuhkan harapan baru. Momen kebersamaan dengan keluarga diharapkan mampu memperkuat ikatan emosional sekaligus mendukung proses pembinaan agar berjalan lebih efektif.
“Harapannya, warga binaan bisa lebih termotivasi menjalani masa pembinaan dan kelak kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik,” ujar Jose.
Di balik tembok tinggi dan jeruji besi Lapas Palopo, perayaan Natal tahun ini menjadi pengingat bahwa harapan, kasih, dan kebersamaan tetap bisa tumbuh, bahkan di tempat yang penuh keterbatasan.
