LUWU - PT Bumi Mineral Sulawesi di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, mengumumkan seleksi karyawan, Rabu (22/10/2025) malam lewat website resmi mereka.
Perusahaan yang bergerak di bidang industri pengelolaan nikel ini meloloskan 487 calon karyawan pada seleksi administrasi.
Sebanyak 487 calon karyawan itu akan diseleksi kembali menjadi 293 orang sesuai posisi baru untuk mendukung operasional Pabrik II Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) yang sedang dikembangkan.
Perusahaan menggandeng PT Bangun Talenta Unggul (Learning Development), lembaga psikologi profesional yang ditunjuk secara resmi untuk mengelola seluruh tahapan rekrutmen.
Pengumuman seleksi administrasi yang meloloskan 487 kandidat justru memicu kekecewaan dan dugaan praktik percaloan.
Kepala Desa Padang Kalua, Umi, menyebut sekitar 31 warganya yang ikut mendaftar.
Namun, setelah pendataan, hanya satu orang yang lolos seleksi berkas.
Hasil ini dinilai Umi, masih jauh dari harapan dan janji yang pernah disampaikan perusahaan.
"Sebenarnya kami menilai PT BMS ini tidak komitmen sekali dengan apa yang diucapkan saat pertemuan dengan kepala desa sebelumnya," ujar Umi saat dikonfirmasi, Kamis (23/10/2025).
Menurut Umi, pihak BMS pernah menjanjikan akan memprioritaskan rekrutmen terbuka bagi warga desa di lingkar perusahaan setelah proses rekrutmen internal selesai.
"Ternyata realisasi tidak seperti itu. Dan saya curiga, banyak orang-orang luar (daerah Bua) yang lolos," akunya.
Kekecewaan warga di Kecamatan Bua dinilai Umi semakin memuncak di tengah kondisi ekonomi yang sulit.
Itu diperparah setelah adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan lain (PT SGS).
Umi mengaku, meski ada warganya yang telah bekerja di BMS, status mereka mayoritas adalah outsourcing dan menempati posisi level bawah, seperti helper.
Umi mendesak BMS untuk tidak hanya mengakomodir desa-desa di ring 1.
Desa lain di Kecamatan Bua, yang notabene menjadi jalur perlintasan utama aktivitas perusahaan, juga harus diperhatikan.
"Kami tidak menuntut jatah sama seperti desa di ring 1, tapi setidaknya kami juga diakomodir," katanya.
Dugaan Korban Calo
Kisruh proses rekrutmen ini diperparah dengan munculnya dugaan praktik percaloan.
Umi mengungkap, salah satu warganya, seorang anak yatim, diduga menjadi korban.
"Ada warga kami satu, diduga menjadi korban calo. Apalagi kasian anak yatim itu. Dijanji untuk kerja di dalam," bebernya.
Korban, sambung Umi, telah disebut telah dimintai uang sebesar Rp15 juta.
Namun, setelah empat bulan uang diserahkan, janji pekerjaan di BMS tak kunjung terealisasi.
Uang tersebut juga dilaporkan belum dikembalikan.
Menyikapi hasil pengumuman ini, Umi menyatakan akan mengambil langkah tegas.
"Rencana setelah pengumuman ini, ada pertemuan dengan tokoh masyarakat Bua, dengan kepala desa, kemungkinan akan ada gerakan. Saya akan ada di depan," ungkapnya.
Peringatan Pemda Luwu
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Luwu, Hasbullah, menyatakan pemerintah kabupaten sebenarnya telah memberi peringatan.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi III DPRD Luwu dan pihak BMS di bulan Oktober, Disnakertrans telah menekankan pentingnya memprioritaskan tenaga kerja lokal.
"Penyampaian kami, tetap prioritaskan itu, masyarakat lokal. Karena apapun alasannya, baik mereka yang mempunyai skill atau tidak, ya tetap kan ada namanya helper," jelasnya.
Hasbullah juga mengaku, telah menitipkan pesan agar BMS memprioritaskan lulusan Balai Latihan Kerja (BLK) Luwu.
"Kemudian kedua, malah ada pesan saya. Kami kan sudah adakan pelatihan di BLK. Khusus orang Luwu juga. Nah kita harus prioritaskan juga itu. Kami sudah sampaikan waktu di Komisi III," katanya.
Terkait proses rekrutmen yang diserahkan kepada pihak ketiga, Hasbullah menerangkan pihaknya tidak mencampuri hal tersebut.
Tugas Disnakertrans sebatas menyebarluaskan informasi lowongan kerja dan mengingatkan soal prioritas tenaga kerja lokal.
Meski begitu, Hasbullah menegaskan pihaknya siap turun tangan jika ada laporan spesifik.
"Tapi, kalau ada dugaan kecurangan selama proses rekrutmen, bisa kami selidiki," ujarnya.