Pasca Ricuh di DPRD, Polres dan TNI Gelar Patroli Gabungan di Kota Palopo

PALOPO Pasca kericuhan yang terjadi saat aksi mahasiswa di Gedung DPRD Kota Palopo, Sulawesi Selatan, pada Senin (1/9/2025), aparat keamanan terus memperketat pengawasan di wilayah kota. Polres Palopo bersama jajaran TNI menggelar patroli gabungan pada Kamis (4/9/2025) sore untuk menjaga stabilitas keamanan.


Patroli dimulai dari Mapolres Palopo sekitar pukul 16.20 Wita dan menyusuri sejumlah ruas jalan utama, termasuk kawasan pusat keramaian seperti Jalan Ratulangi, Jalan Yos Sudarso, Jalan Andi Kambo, hingga Jalan Andi Jemma. Kehadiran aparat terlihat menonjol di titik-titik strategis yang sebelumnya menjadi lokasi konsentrasi massa aksi.


Kasat Samapta Polres Palopo, AKP Sadsali Kareba, mengatakan patroli gabungan ini merupakan upaya mencegah potensi gangguan kamtibmas pasca kerusuhan yang sempat menimbulkan kerusakan di gedung DPRD.


“Sinergi TNI–Polri sangat penting agar masyarakat merasa aman. Kami ingin memastikan situasi benar-benar kondusif setelah peristiwa ricuh di DPRD,” kata Sadsali, Kamis.


Patroli yang melibatkan 34 personel TNI–Polri itu berjalan kondusif. Warga yang ditemui di sejumlah ruas jalan sempat memberi apresiasi atas kehadiran aparat di lapangan.


Sejumlah tokoh masyarakat di Palopo menilai langkah pengamanan ini penting untuk meredam kekhawatiran publik. Mereka berharap kehadiran TNI–Polri tidak hanya menenangkan, tetapi juga menjadi jaminan bahwa konflik serupa tak akan terulang.


Selain patroli, aparat juga disebut tengah memetakan potensi kerawanan di sejumlah titik kota, mengingat situasi pasca-aksi mahasiswa masih menyisakan ketegangan.


“Kegiatan patroli seperti ini akan terus kami lakukan secara rutin. Tujuannya agar masyarakat merasakan langsung kehadiran aparat dan yakin bahwa Palopo tetap aman dan damai,” ujar Sadsali.


Patroli gabungan ini menjadi langkah awal aparat meredam ketegangan di Palopo. Namun, sejumlah pihak menilai upaya menjaga keamanan harus dibarengi ruang dialog antara mahasiswa, pemerintah, dan aparat, agar konflik serupa tidak kembali terulang.

Previous Post Next Post