PALOPO – Sepeninggal mendiang pendeta Yahya Boong (60) pihak Gereja Toraja merasakan duka yang mendalam.
Mantan
Ketua Sinode Gereja Toraja dua Periode, Musa Salusu mengatakan pendeta Yahya Boong pernah menjadi wakilnya atau Ketua II di Badan
Pekerja Sinode (BPS) Toraja, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, dia cukup mengenal
wilayah-wilayah pelayanan Gereja Toraja yang begitu luas di Indonesia dan kini
dalam duka yang mendalam.
“Gereja Toraja sangat berduka atas peristiwa ini, pendeta Yahya adalah
salah seorang sosok yang dibanggakan penuh dengan kesabaran dan kesetiaan di
dalam keluarga di dalam pelayanan, mohon dukungan doa semua pihak untuk
kedukaan ini,” kata Musa Salusu saat dikonfirmasi, Kamis (19/10/2023).
Baca : Jatuh ke Jurang, Pendeta Tewas Terhimpit Mobil, Sementara Istrinya Selamat
Musa
Salusu menuturkan jika pendeta Yahya adalah seorang yang lembut dan peduli pada
jemaat dan sedang bertugas di Institut Theologi Gereja Toraja (ITGT).
“Dia
sedang bertugas di institut theologi Gereja Toraja dalam rangka mempersiapkan
calon-calon pendeta dalam lingkup Gereja Toraja,” ucap Musa Salusu.
Lanjut
Musa Salusu, pada beberapa waktu lalu pendeta Yahya sempat sakit dan dirawat di
salah satu rumah sakit di Makassar, setelah sehat dia keluar dari rumah sakit
dan mengadakan syukuran di kantor Sinode Toraja.
“Sesungguhnya
dia belum sempurna kesembuhannya, dia dari Rantepao ke Palopo menuju ke rumahnya
di Kelurahan Pajalesang untuk mengantar istrinya yang juga seorang PNS guru
agama, hanya saja saat dalam perjalanan dari belakang terdapat mobil truk ingin
mendahuluinya di jalan agak menikung dan sempit, dia memberi peluang ke
pengendara tersebut tetapi saat meminggir mobilnya terperosok jatuh ke dalam
jurang sedalam 20 meter, istrinya selamat tetapi pak pendeta tidak bisa
tertolong lagi,” ujar Musa Salusu.