TORAJA – Duka mendalam mewarnai
kedatangan Jenazah Yonatan Arruan (45) korban pembunuhan orang tidak dikenal
(OTK) yang diduga dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua, pada Minggu (30/4/2023) siang.
Yonatan tiba di rumah duka di Desa Kayuosing, Kecamatan Rembon, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, sekitar pukul 10.00 WITA, Rabu (3/5/2023), Isak tangis pun dari keluarga menyelimuti rumah duka.
Istri korban, Esra Tendek Allo mengatakan tidak menduga
jika suaminya akan menjadi korban pembunuhan oleh OTK.
"Kebetulan saya di Bekasi tinggalnya sama anak-anak,
mendengar kejadian yang menimpa suami saya, saya sama sekali tidak menduga
karena suami saya orang baik," kata Esra saat dikonfirmasi, Rabu
(3/5/2023).
Menurut Esra, selama suaminya bekerja sebagai konsultan
di Papua, dirinya tidak pernah mendengar berselisih dengan orang.
“Suami bekerja di Papua sejak tahun 2013, selama ini
tidak pernah ada masalah atau bermasalah dengan warga terutama warga Papua,”
ucap Esra.
"Bapak sudah 10 tahun lebih di Papua bekerja, dia Kristen yang baik
selalu melakukan pelayanan di Gereja," ujar Esra.
Anak korban, Aldo meminta pihak kepolisian agar segera
menangkap pelaku yang telah membunuh ayahnya, apalagi kekerasan yang diterima
ayahnya sangat tidak manusiawi.
"Sedih, saya tidak pernah terpikir bapak mengalami
musibah ini. Polisi harus segera menangkap pelaku penyerangan bapak, ini sudah
tidak manusiawi," tutur Aldo.
Sebelumnya diberitakan Dua orang warga ditemukan tewas di
Jalan Statistik, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada
Minggu (30/4/2023) siang.
Kedua korban adalah Asri Obet (54) dan Yonatan Arruan
(45). Mereka ditemukan oleh masyarakat di rumah milik korban Yonatan Arruan.
"Yonatan Arruan ditemukan di bagian belakang rumah
miliknya, sedangkan korban Asri Obet ditemukan di bagan kebun belakang rumah,
dan keduanya telah terbujur tak bernyawa dalam keadaan bersimbah darah,"
ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, di Jayapura, Minggu.
Fakhiri mengatakan, pihaknya berusaha mendalami kasus
tersebut agar para pelaku bisa segera diketahui. Namun ia menduga, pelaku
pembunuhan merupakan bagian dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah
tersebut.
"Pelakunya kita duga adalah simpatisan KKB di
Yahukimo," ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Yahukimo AKBP Arief Kristanto
mengungkapkan, kedua korban saat ini telah brada di RSUD Dekai untuk dilakukan
visum oleh tim medis, dan diketahui bahwa keduanya memiliki luka yang cukup
parah sehingga menyebabkan kematian.
Ia mengakui, kasus tersebut cukup sulit dipecahkan karena
ada beberapa hambatan yang dihadapi.
"Saat ini kami belum menemukan saksi-saksi yang
mengetahui kejadian penganiayaan tersebut," kata Arief.
Namun, lanjut Arief, saat melakukan olah tempat
kejadian perkara (TKP), pihaknya menemukan beberapa bukti berupa satu pasang
sendal jepit warna biru yang sebelah kirinya terdapat bercak darah, satu buah
katapel, satu botol air mineral isi 600 ml dan satu bungkus kue kemasan.