PALOPO - Dugaan mark up pembangunan
gedung replika Kabah Masjid Agung Luwu-Palopo terus didalami penyidik
Pidana Khusus Kejari Palopo, Sulawesi Selatan.
Kepala
seksi pidana khusus Kejari Palopo, Stanislaus Yoseph, mengatakan pihaknya sudah
menerima hasil audit dari Inspektorat Kota Palopo.
"Ini masih terus kita selidiki. menurut Inspektorat kwalitas pekerjaannya sangat buruk," kata Stanislaus Yoseph saat dikonfirmasi wartawan, Senin (07/11/2022) sore.
Lanjut
Yoseph, dari hasil audit itu diduga kuat ada penyelewengan anggaran pembangunan
replika Kabah di Masjid Agung Luwu-Palopo.
“Kuat
dugaan ada penyelewengan anggaran, hanya saja untuk rinciankami belum bisa menyampaikan
rinciannya,” ucap Yoseph.
Kepala
Dinas Pekerjaan Umum Kota Palopo, Hasrianto, mengatakan dugaan markup pada
proyek masjid Agung Palopo, belum bisa disebut terjadi markup. Sebab menurut
dia, markup baru bisa diketahui setelah dilakukan audit oleh Instansi
berkompoten, Inspektorat atau Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Sebaiknya
kita tunggu hasil audit saja, tapi menurut kami item pekerjaannya sudah
sesuai," ujar Hasrianto.
Hasrianto
mengatakan pembangunan replika Kabah di Masjid Agung Luwu-Palopo dikerja tahun
2021 menggunakan APBD.
“Pagu
anggarannya Rp 6 Miliar, kontrak Rp 5.8
Miliar dan waktu pelaksanaan 180 hari kalender,” tutur Hasrianto.
Sebelumnya diberitakan Kejaksaan Negeri
(Kejari) Kota Palopo, Sulawesi Selatan, menyelidiki dugaan tindak pidana
korupsi pembangunan gedung replika Kabah Masjid Agung Luwu-Palopo.
Bangunan replika Kabah di Masjid Agung
Luwu-Palopo, Sulawesi Selatan, yang menjadi kebanggan masyarakat khususnya Kota
Palopo ini, diduga di-mark up saat proyek tersebut dibangun pada 2021, yang
didanai melalui APBD Kota Palopo senilai Rp 5 Miliar lebih.
Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Palopo
mengatakan, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Selatan yang menerima pengaduan
adanya dugaan mark up tersebut, meminta Kejari Palopo untuk melakukan
penyelidikan.
"Iya benar. Kejati meneruskan ke kami
karena locusnya di Palopo. Tapi kami masih melakukan pengumpulan data dan
keterangan," kata Stanislaus Yoseph, saat dikonfirmasi, Sabtu (5/11/2022).
Lanjut Stanislaus Yoseph, proyek pembangunan
replika Kabah Masjid Agung Luwu-Palopo tersebut dikerjakan CV Fatimah Mitra
Perkasa. Item pekerjaannya terdiri dari dua item, di antaranya pembangunan aula
konstruksi 2 lantai dengan luas 13x24 meter, dan pembangunan miniatur Kabah
dengan luas 1.500 meter persegi menggunakan konstruksi beton.
"Anggarannya Rp 5.8 Miliar menggunakan
APBD tahun 2021, dan laporan yang kami terima terjadi markup. Dugaan ini masih
kami selidiki," ucap Stanislaus Yoseph.
Replika Kabah Masjid Agung Luwu-Palopo setiap
harinya terutama pada sore hari menjadi ramai dikunjungi warga untuk dijadikan
sebagai tempat wisata Islami, dan menjadi tempat Instagram-able yang
menyenangkan.