Longsor di Jalur Penghubung Antardaerah di Toraja Utara Akhirnya Bisa Dilintasi, Tapi ...

  

TORAJA UTARA, KOMPAS.com – Selama 10 jam tertutup material longsor,  jalur trans Sulawesi yang menghubungkan Kabupaten Toraja Utara dengan Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat di Lembang Sikuku, Kecamatan Kapalapitu, akhirnya bisa dilalui kendaraan roda dua setelah dilakukan pembersihan material.

 

Pembersihan material longsor dilakukan Polres Toraja Utara, TNI Kodim 1414 Tana Toraja dan warga setempat menggunakan alat seadanya.

 

Kapolsek Rindingallo, Iptu Kusuma Tombilangi mengatakan walau dengan menggunakan alat seadanya, material berupa batu, pohon dan lumpur yang sejak Selasa (25/10/2022) malam menutupi jalan.

 

“Sekitar 10 jam lebih material yang menutupi badan jalan berhasil dibersihkan menggunakan alat seadanya, dan kendaraan roda dua sudah bisa lewat,” kata Kusuma Tombilangi.

 

“Kendaraan roda dua baik yang mengarah ke Kecematan Rindingallo maupun sebaliknya satu persatu bisa lewat, melintas hanay saja harus dibantu didorong oleh aparat keamanan,” tambah Kusuma.

 

Lanjut Kusuma, meski sudah bisa dilalui kendaraan roda dua, namun pihaknya

masih menunggu alat berat untuk membersihkan material.

 

“Kami masih menunggu alat berat untuk menyingkirkan seluruh material yang menutup badan jalan agar roda empat bisa melintas,” ucap Kusuma.

 

Salah seorang pengendara roda dua, Marten Tangke (30) mengatakan dirinya menunggu 2 jam baru bisa melintas akibat longsor.

 

“Kami menunggu selama 2 jam baru bisa lewat, kalau yang lain lebih lama lagi karena mereka sejak tadi pagi menunggu,” ujar Marten.

 

Walau sudah bisa dilalui kendaraan roda dua kondisi jalan yang licin membuat setiap pengendara yang lewat harus extra hati – hati sebab disisi kanan jalan terdapat jurang yang cukup curam tanpa pengaman.

 

Sebelumnya diberitakan, Hujan deras picu longsor di jalur Trans Sulawesi, Lembang Sikuku, Kecamatan Kapala Pitu, Kabupaten Toraja Utara , Sulawesi Selatan.

Tebing setinggi 20 meter mengalami longsor sejak Selasa (25/10/2022) malam,  membuat kendaraan tak dapat melintas.

Kepala Lembang Sikuku, Agustinus Sangka  mengatakan sejak kejadian malam tadi pihaknya belum bisa membersihkan material.

“Kejadiannya sekitar pukul 19.00 Wita saat hujan deras melanda, kondisi gelap dan hujan kami tidak berani ke lokasi, apalagi ada tiang listrik yang patah,” kata Agustinus saat dikonfirmasi, Rabu (26/10/2022) pagi.

Menurut Agustinus, longsor menghantam tiang listrik hingga rubuh dan patah menyebabkan warga enggan untuk membersihkan dan melintasi longsoran.

“Kami belum mengerjakan pembersihan secara manual walaupun sedikit yang sekedar bisa dilewati pejalan kaki, karena kami juga khawatir terdapat aliran listrik pada kabel induk milik PLN  yang masih melintang diatas tanah longsoran akibat dihantam batu saat terjadi longsor,” ucap Agustinus.

Akibat longsor  jalur Rantepao - Sereale - Rindingallo tak bisa dilalui kendaraan  termasuk ke arah Kabupaten Mamuju  karena material batu dan tanah belum dibenahi.  

“Memang ini jalan poros penghubung kendaarn belum bisa melintas, sementara anak sekolah yang hendak melintas terpaksa harus memutar jauh ke beberapa jalan alternatif demi sampai di sekolah,” ujar Agustinus.

Lanjut Agustinus, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait agar material longsor segera dibenahi.

“Sejak malam tadi kami sudah berkoordinasi dengan BPBD Toraja Utara, Babinsa, Dinas PU termasuk pihak kecamatan, agar segera dibersihkan,” harap Agustinus.

 

 

Previous Post Next Post