LUWU
UTARA – Pasca banjir yang menerjang enam kecamatan di Luwu Utara, Sulawesi
Selatan pada Senin (13/07/2020) malam beberapa waktu lalu, membuat ratusan warga
mengungsi di sejumlah tempat dengan mendiami tenda darurat.
Relawan
yang menangani pengungsi di Desa Meli, Kecamatan Baebunta, mengajak warga korban
banjir untuk menanam sayuran.
Relawan
Sivonesia (Sipakatuo Volunteering Indonesia) melakukan ini untuk menghilangkan
kejenuhan pengungsi yang mendiami tenda pengungsian.
Mazrah
Yasir, Ketua Relawan Sivonesia mengatakan untuk membangkitkan semangat dan
menghilangkan kejenuhan para pengungsi, mereka mengajak untuk bertanam
sayur-sayuran.
“Kami
mengajak warga pengungsi yang ada di Bukit Meli ini untuk menanam sayuran jangka
pendek, ini menjadi penyemangat bagi pengungsi supaya mereka mulai bangkit dan
bisa memanfaatkan lahan yang ada untuk kebutuhan sehari-hari kedepannya,” kata
Mazrah saat dikonfirmasi, Selasa (04/08/2020).
Menurut
Mazrah, benih atau bibit tanaman sayur-sayuran disiapkan oleh mereka para relawan
yang tergabung dalam Sivonesia dan akan dikembangkan oleh para pengungsi.
“Bibit
tanaman kami siapkan, sementara untuk pengerjaannya dilakukan oleh pengungsi
dengan memanfaatkan lahan kosong,” ucap Mazrah.
Aksi
menanam sayur-sayuran bagi para pengungsi merupakan cara mempertahankan pangan
dan meningkatkan gizi.
“Selain
membangun ketahanan pangan ini juga menjadi bagian dari trauma psikis bagi
korban banjir bandang Luwu Utara,” ujar Mazrah.
Jumlah
pengungsi di Bukit Meli mencapai 1.780 jiwa dari 480 Kepala Keluarga (KK), kegiatan
menanam sayur ini diharapkan warga pengungsi dapat berdayaguna dengan
memanfaatkan lahan kosong yang masih tersedia di area Kebun Kelapa Sawit.
“Kami
berharap para pengungsi lainnya yang mendiami Bukit Meli dapat melakukan hal
ini mengingat masih banyak lahan kosong yang dapat dimanfaatkan,” tutur Mazrah.