LUWU –
Ikatan Pemuda Mahasiswa Luwu (IPMAL) menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada Sumiati
(47) korban bencana kebakaran di Dusun Minanga, Desa Bukit Harapan, Kecamatan
Bua, Minggu (14/06/2020).
Ketua
IPMAL Nusul Haq mengatakan bantuan yang mereka
salurkan berupa bahan makanan pokok, pakaian, dan uang tunai.
“Bantuan ini hasil dari penggalangan dana, yang kami lakukan di jalan
trans sulawesi Kecamatan Bua dan Belopa," kata Nusul Haq.
Menurut Nusul, hal ini mereka lakukan sebagai wujud kepedulian sosial
terhadap sesama yang tertimpa musibah, dan bantuan diserahkan langsung kepada korban
kebakaran.
"Kami mahasiswa yang tergabung di IPMAL mengucapkan terimakasih
kepada seluruh masyarakat yang telah mendonasikan rezekinya untuk dapat kami
sumbangkan," ucap Nusul.
“Bantuan
yang kami serahkan antara lain Beras 100 kilogram, Minyak Goreng, Mi Instan, makanan
ringan, air minuman kemasan, pakaian dan uang tunai, semoga dapat meringankan
beban korban,” tambah Nusul.
Sementara
korban, Sumiati saat menerima bantuan dari mahasiswa IPMAL menangis penuh haru.
“Terima
kasih nak atas bantuannya, sudah membantu kami menyambung hidup, semoga
mendapat pahala,” ujarnya sambil menangis
Saat ini
kondisi Sumiati tinggal di bawah tenda berukuran 3 kali 4 meter, sementara
anak-anaknya dititip di tetangga, pasalnya rumah dan seluruh isinya hangus
terbakar melainkan pakaian yang ada di badan mereka.
Tenda
tersebut tanpa dinding, jika hujan turun akan basah, ditenda tersebut ia
memasak dan makan.
Sebelumnya
pada Jumat (12/06/2020) rumah milik
Sumiati (46) di Dusun Minanga, Desa Bukit Harapan, Kecamatan Bua, Kabupaten
Luwu, Sulawesi Selatan, hangus terbakar.
Rumah berpenghuni 5 orang ini yang
di dalamnya terdiri 4 orang anak, hangus terbakar sekitar pukul 01.00
WITA, diduga api berasal dari obat anti nyamuk bakar.
Warga berupaya untuk memadamkan api dengan alat sederhana karena di lokasi tidak dapat dijangkau armada pemadam kebaran, namun api tak dapat dijinakkan.
Warga berupaya untuk memadamkan api dengan alat sederhana karena di lokasi tidak dapat dijangkau armada pemadam kebaran, namun api tak dapat dijinakkan.
“Kondisi medan menyulitkan warga
untuk memadamkan api, apalagi hanya dengan menggunakan alat manual seperti
ember,” kata Sahrul saat dikonfirmasi, Jumat (12/06/2020).
Sahrul mengatakan meski kondisi di
lokasi terjadi hujan ringan namun api sulit untuk dipadamkan.
“Di lokasi ada hujan ringan tetapi
api sulit untuk dipadamkan, karena bangunan terbuat dari bahan mudah terbakar
yakni kayu dan terpal,” ucap Sahrul.
Beruntung saat kejadian ini,
penghuni rumah bergegas keluar menghindari api sehingga para penghuninya
selamat.
Api baru dapat dipadamkan sekitar
pukul 02.40 WITA
Berikut data
keluarga korban
1. Sumiati (46)
1. Sumiati (46)
2. Rahma (11)
3. Pia (14)
4. Iman (5)
5. Dandi (20)