PALOPO– Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Selasa
(17/12/2019) siang mencatat selama 2019 terdapat 10 tersangka dari 2 kasus
penyalahgunaan narkotika yakni kasus Sabu seberat 94,43 gram dan kasus Ganja
seberat 1 kilogram.
“Sebanyak 10 orang tersangka, 9 orang
tersandung kasus narkotika Sabu dan kasus ganja 1 orang, berkas perkaranya
sudah dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum,” kata Ustin Pangarian, Kepala BNN
Palopo saat konfrensi pers di kantor BNN Palopo.
Menurut
Ustin, kegiatan pencegahan yang dilakukan BNN Palopo menyasar ribuan orang yakni
dengan melalui sosialisasi dan kampanye stop narkoba 2019 berupa penyuluhan
tatap muka, media elektronik maupun media luar ruangan.
“Dengan sosialisasi
kami melibatkan 38.533 orang, dari berbagai kalangan baik kelompok masyarakat
pekerja, pelajar dan advokasi pembangunan berwawasan anti narkoba kepada 6
lembaga/kelompok yaitu pemerintah, swasta, pendidikan dan masyarakat. Sebagai
upaya deteksi dini tahun ini kami memfasilitasi kegiatan tes urine yang diikuti
443 orang,” ucap Ustin.
Tidak hanya membekali masyarakat dengan sosialisasi kampanye, pencegahan penyalahgunaan
narkoba juga dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat berupa pelatihan
penggiat anti narkoba.
“Pelatihan
penggiat anti narkoba sebanyak 4 kegiatan dengan jumlah peserta sebanyak 80
orang dan memberikan pelatihan life skill kepada 15 orang berupa pelatihan
service AC kepada kelompok rentan di kawasan rawan,” ujarnya.
Untuk
penyelamatan penyalahgunaan melalui rehabilitasi, BNN Palopo telah menyelamatkan
para pengguna dari belenggu narkoba agar dapat pulih, produktif dan berfungsi
sosial kembali dengan merehabilitasi 67 orang penyalahguna narkoba di 5 tempat
rehabilitasi.
“Ada 30
orang kami rujuk untuk menjalani program rehabilitasi rawat inap di Balai
Rehabilitasi Baddoka Makassar dan Rumah sakit sayang Rakyat serta pelaksanaan
assessmen terpadu terhadap 33 orang, Selain layanan rehabilitasi juga
memberikan pelayanan tes urin kepada masyarakat umum seperti pencari kerja,
pekerja, pelajar sebanyak 1.918 orang,” tuturnya.