Bupati Morowali Tutup Utsawa Dharma Gita ke – IX / 2019 Tingkat Kabupaten Morowali



MOROWALI - Bupati Morowali, Drs. Taslim resmi menutup Utsawa Dharma Gita ke – IX di Desa Laantula Jaya, Kecamatan Wita Ponda, Jumat, (16/08/2019). Acara tersebut dihadiri oleh Kabag Kesra, Ketua PHDI Kab. Morowali dan Ketua WHDI Kabupaten Morowali.

Dalam laporan kepanitiaan, menyampaikan bahwa kegiatan Utsawa Dharma Gita (UDG) Ke-IX tingkat Kabupaten  Morowali bertujuan sebagai media pelestarian sastra dan ajaran-ajaran agama Hindu sebagai perisai dari radikalisme di kalangan masyarakat.


“Melalui Utsawa Dharma Gita ke – IX Tingkat Morowali ini kita tingkatkan Sradha dan Bakti Berlandaskan Kitab Suci Weda Dalam Upaya Menangkal Radikalisme”, ucapnya.

Baca : Pemkab Morowali Hibahkan Tanah Untuk Lapas

Lebih lanjut, mewakili panitia ia menyampaikan apresiasi yang besar pada bantuan sumber dana kegiatan yang berasal dari dana APBD, iuran wajib masing-masing adat, UMKM dan Pemerintah Desa Kec. Wita Ponda yang dimana dalam hal ini telah ikut berpartisipasi menyukseskan kegiatan UDG tersebut.

Mengawali sambutannya, Bupati Morowali, Taslim menyampaikan permohonan maaf karena tidak dapat menghadiri pembukaan UDG karena disaat yang bersamaan Bupati Morowali mendapat kunjungan kerja dari Danrem 132 Tadulako.

“Sebenarnya saya sangat berkerinduan untuk menghadiri acara pembukaan, namun disaat yang bersamaan saya menerima tamu Danren 132 Tadulako beserta jajarannya dalam rangka penutupan TMMD di Desa Lalemo, Bungku Selatan”, kata Taslim.

Sesuai dengan semangat UDG 2019, Taslim mengingatkan jika radikalisme merupakan ide atau gagasan dan paham yang ingin melakukan perubahan pada sistem sosial dan politik secara ekstrim. Olehnya radikalisme pasti terdapat dalam setiap komunitas, sehingga tidak ada stigma yang hanya ditujukan kepada salah satu kelompok.

“Bisa jadi radikalisme terdapat di dalam agama dan suku, jika tidak mendapatkan pemahaman yang baik dan benar tentang apa yang diyakininya”, tambah Taslim
Mengakhiri sambutannya, Taslim mengingatkan bahwa hendaklah kita semua mampu menjadi contoh bagi generasi yang ada, dalam urusan dengan toleransi dan kebersamaan. Sebab, orang akan dengan mudah memahami sesuatu yang dicontohkan daripada apa yang dikatakan.

“Jadilah contoh bagi generasi mendatang, jangan hanya benar dalam perkataan, tapi salah dalam perbuatan”, ingat Taslim

Adapun penutupan selain dihadiri oleh pejabat, juga dihadiri oleh tamu undangan, tokoh masyarakat dan tokoh agama. Utsawa Dharma Gita ini digelar selama 3 hari, mulai 06-09 Agustus 2019, yang diikuti oleh masyarakat Kec. Wita Ponda Kab. Morowali.
Previous Post Next Post