HUT Pramuka ke-58, Ratusan Penggalang dan Penegak Penuhi Perkemahan Guru Jati



MOROWALI - Kwartir Cabang (Kwarcab) Morowali menggelar upacara dalam rangka memperingati Hari Pramuka ke-58, Rabu, (14/08/2019). Upacara dipimpin langsung Bupati Morowali, Taslim. 

Guna meramaikan seremonial Hari Pramuka,Kwarcab menggelar perkemahan selama tiga hari, mulai 13 hingga 16 Agustus 2019. Kegiatan perkemahan tersebut dipusatkan di Bumi Perkemahan Guru Jati, Desa Wosu, Kecamatan Bungku Barat.


Acara ini melibatkan 800 orang peserta yang terdiri dari Penggalang dan Penegak yang berasal dari 7 Kecamatan se-Kabupaten Morowali, diantaranya adalah Kecamatan Bungku Tengah, Bungku Barat, Wita Ponda, Bumi Raya, Bungku Timur dan Kecamatan Bahodopi. Sedangkan Kecamatan Menui Kepulauan dan Bungku Selatan tidak mengikut perkemahan dikarenakan jauhnya jarak tempuh menuju lokasi perkemahan.

Baca : Siswa SMAN 1 Bungku, Juara 1 Lomba Cipta Puisi Tingkat Provinsi

Selaras dengan tema nasional Hari Pramuka Ke-58, tahun 2019 yakni “Bersama Komponen Bangsa, Gerakan Pramuka Siap Sedia Membangun Keutuhan NKRI”. Tema ini hadir di tengah keprihatinan bangsa terhadap maraknya korupsi, kolusi, nepotisme, dampak negatif globalisasi, dan kegagalan umat manusia menjaga lingkungan.

Bupati Morowali Taslim mengatakan bahwa gerakan pramuka merupakan salah satu sendi pendidikan nasional yang dapat menjaga 4 pilar bangsa dan negara, yaitu: Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.

“Gerakan pramuka akan terus berada pada garda terdepan untuk memastikan 4 pilar kebangsaan akan terus berdiri kokoh menopang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI harus tetap menjadi konsensus bagi anak negeri, utamanya anggota pramuka sebagai genersi penerus bangsa”, ujarnya.

Baca juga : KKPG Morowali Peringati Hari Mangrove Internasional.
  Diketahui, berdasarkan UU No 12 Tahun 2010 tentang gerakan pramuka, pasal 4 menyebutkan bahwa, gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga keutuhan NKRI, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.

Lebih lanjut, Taslim menyasar kepada seluruh Ketua Majelis Pembimbing Gugus (Mabigus) agar terus meningkatkan komitmen untuk menyelenggarakan kegiatan pramuka melalui program nyata dalam rencana kerja.

“Untuk menggairahkan kegiatan pramuka penegak-pandega selain melalui kegiatan gugus depan, saya juga berharap kegiatan pramuka digelar melalui satuan karya”, tandasnya.

Sementara itu, dalam sambutannya, Taslim juga menghimbau bagi pimpinan instansi untuk melakukan kerjasama dengan Kwarcab Morowali dan Gugus Depan Pangkalan Pramuka Penegak untuk membentuk;

1. Satuan Karya Kalpataru bagi Dinas Lingkungan Hidup.
2. Satuan Karya Taruna Bumi bagi Dinas Pertanian.
3. Satuan Karya Kencana sebagai tambahan untuk Dinas Kesehatan.
4. Satuan Karya Wana Bhakti bagi UPTD Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah.
5. Satuan Karya Widya Budaya Bhakti bagi Dinas Pendidikan.
6. Satuan Karya Bhayangkara bagi Polres Morowali.
  
Di akhir sambutannya, Taslim menyampaikan permohonan maaf bila ada harapan, mimpi, dan cita-cita yang tidak dapat tercapai sebab memang tidak semua hal dapat dicapai, tetapi semua hal dapat diperjuangkan. Karena itu, sebagai generasi penerus bangsa, jangan pernah berhenti untuk berjuang dalam meraih harapan, mimpi dan cita-cita.

Usai upacara, Bupati Taslim melakukan penyematan tanda mata peserta secara simbolis, kemudian dilanjutkan dengan peninjauan lokasi perkemahan tenda-tenda putra dan putri peserta perkemahan. Tenda yang didirikan sebanyak 25 tenda putri dan 22 tenda putra.
Previous Post Next Post