PALOPO - Harga beras di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, mulai menunjukkan
penurunan setelah sempat melambung beberapa bulan terakhir.
Kepala
Dinas Perdagangan Kota Palopo, Nurlaeli, mengatakan harga beras minggu ini
tercatat mengalami penurunan. Beberapa bulan lalu, harga beras medium sempat
menembus Rp14.000 hingga Rp15.000 per kilogram. Namun, hasil survei pasar pekan
ini menunjukkan harga sudah turun menjadi Rp13.500 per kilogram.
“Alhamdulillah
ini sebuah capaian luar biasa, karena menjadi dampak dari upaya pengendalian
inflasi, khususnya pada komoditas beras,” kata Nurlaeli, Jumat (29/8/2025).
Menurut
Nurlaeli, penurunan harga dipengaruhi sejumlah langkah pengendalian melalui
koordinasi dengan Bulog, Dinas Ketahanan Pangan, hingga Polres Palopo.
“Polres
Palopo juga masih terus membantu dengan menyalurkan beras murah SPHP hampir di
semua kecamatan dan kelurahan,” ucapnya.
Nurlaeli
menambahkan, pihaknya tetap melakukan pemantauan kualitas beras, khususnya
beras medium yang paling diminati masyarakat.
“Saat
harga tinggi kemarin, sempat ada praktik mencampur beras kualitas bagus dengan
yang kurang bagus. Harapan kami dengan harga yang sudah turun, praktik seperti
itu tidak lagi terjadi. Apalagi beras SPHP kualitasnya juga cukup bagus,”
ujarnya.
Meski
begitu, Nurlaeli menyebut ada keluhan dari pedagang terkait menurunnya jumlah
pembeli karena masyarakat lebih memilih beras SPHP.
“Kalau
stok banyak, harga pasti turun. Masyarakat tentu mencari harga lebih rendah
dengan kualitas yang baik. Pedagang pun sudah memahami kondisi ini,”
pungkasnya.
Sementara
itu, stok beras premium di pasaran disebut semakin menipis. Bahkan sebagian
pedagang sudah tidak lagi menjual jenis beras ini karena harga yang tinggi.
“Kemarin
harga beras premium mencapai Rp18.000 per kilogram. Namun setelah kami cek,
ketersediaannya memang sudah sangat terbatas, sehingga pedagang tidak lagi
mengorder,” ujar Nurlaeli.
Selain
beras, sejumlah harga bumbu dapur juga mulai terkendali terutma bawang merah.
“Harga
bawang merah, misalnya, yang sempat menembus Rp 60.000 per kilogram, kini turun
menjadi Rp 55.000,” tuturnya.
