BITUNG – Komunikasi menjadi jembatan utama dalam membangun relasi yang saling memahami serta menciptakan masyarakat inklusif. Semangat inilah yang mendorong PT Pertamina Patra Niaga Sulawesi melalui Integrated Terminal (IT) Bitung berkolaborasi dengan Komunitas Tuli Peduli Bitung (KALEB) menggelar kegiatan edukatif bertajuk “KALEB Goes to School” dengan tema “Kenal Isyarat, Dunia Lebih Dekat”, Jumat (29/8/2025).
Program yang berlangsung di SMP Negeri 02 dan SMA Negeri 02 Bitung ini melibatkan ratusan siswa dan guru sebagai peserta utama. Mereka diperkenalkan dengan bahasa isyarat dasar melalui metode interaktif, menyenangkan, sekaligus inspiratif.
Para peserta belajar mengenal abjad A–Z, sapaan sehari-hari, hingga ekspresi sederhana seperti senang, sedih, marah, dan lapar. Suasana semakin meriah dengan permainan edukatif, seperti “Tebak Isyarat” dan “Jawab Isyarat.”
Antusiasme tinggi terlihat tidak hanya dari siswa, tetapi juga para guru. Mereka menilai pentingnya pemahaman bahasa isyarat sebagai upaya menciptakan ruang belajar inklusif dan ramah bagi semua murid. Dukungan guru ini menjadi sinyal positif bahwa perubahan sistem pendidikan dapat dimulai dari ruang kelas, dengan guru sebagai teladan utama.
Integrated Terminal Manager Pertamina Patra Niaga IT Bitung, Muhammad Dody Iswanto, mengatakan bahasa isyarat merupakan simbol empati sekaligus penghargaan terhadap keberagaman.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menyampaikan bahwa setiap anak memiliki hak yang sama untuk didengar dan dimengerti. Keberagaman bukan penghalang, melainkan kekayaan yang harus kita rayakan bersama,” ujarnya.
Bagi siswa, pengalaman ini menjadi berkesan. Banyak yang mengaku tertarik untuk terus belajar bahasa isyarat, bahkan berencana membentuk klub belajar di sekolah. Sementara itu, teman Tuli yang berperan sebagai fasilitator merasa bangga karena bisa tampil sebagai pengajar sekaligus mendapat apresiasi atas kemampuan mereka.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Tengku Muhammad Rum, menambahkan bahwa inisiatif ini selaras dengan target Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 4 tentang Pendidikan Berkualitas, Tujuan 10 tentang Mengurangi Ketimpangan, serta Tujuan 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Kegiatan ditutup dengan pengenalan Komunitas KALEB, pembagian doorprize, dan sesi foto bersama. Senyum para siswa dan guru mencerminkan semangat baru untuk membuka ruang komunikasi lebih luas sekaligus membangun lingkungan yang inklusif.
“KALEB Goes to School” menjadi bukti bahwa perubahan besar dapat lahir dari langkah kecil dari satu salam dalam bahasa isyarat, tumbuh harapan akan dunia yang lebih dekat, inklusif, dan penuh empati.
