PALOPO - Jelang Natal dan Tahun Baru 2025, Polres
Palopo, Sulawesi Selatan, bersama TNI, BPBD, Dinas Perhubungan dan Dinas
Pemadam Kebakaran gelar apel operasi lilin dan siaga bencana.
Kapolres Palopo, AKBP Safi’i Nafsikin mengatakan operasi
digelar untuk kelancaran lalu lintas, keamanan dan kenyamanan beribadah natal
serta kesiapsiagaan dalam menghadapi
cuaca ekstrem.
“Operasi lilin akan digelar selama 12 hari, sebanyak 275 personel polisi disiagakan untuk
menjaga situasi keamanan. Selama operasi lilin berlangsung personel tambahan juga dari TNI, BPBD, dinas
perhubungan, dinas pemadam kebakaran dan Satpol PP turut disiagakan,” kata
Safi’i saat dikonfirmasi, Jumat (20/12/2024).
Polres palopo memasang 5 unit yakni 2 unit pos pelayanan,
2 unit pos pengamanan serta 1 unit pos pantau.
“Pos pengamana dan pos pelayanan dipasnag di sejumlah
titik rawan, sementara pos pantau dipasang di area rawan bencana yakni
jalanporos Palopo-Toraja dan poros Palopo – Bastem Luwu, mengingat daerah
tersebut rawan terjadi bencana alam tanah longsor,” ucap Safi’i.
Untuk memberikan kenyamanan bagi warga yang akan mudik, Polres
Palopo juga memberikan layanan titipan kendaraan di pos-pos pelayanan.
“Kami menerima titipan kendaraan dari masyarakat, titipan
dilakukan di pos pelayanan, cukup dengan membawa kelengkapan surat-surat
kendaraan dan kartu tanda pengenal yakni KTP,” ujar Sayafi’i.
“Petugas kami juga akan memberikan imbauan kepada
masyarakat di tempat wisata bagi yang berlibur, karena pada tahun baru nanti
banyak yang liburan dan kami beri imbauan untuk memberi rasa aman dan hati-hati
karena daerah wisata kita di sungai Latuppa biasa banyak pengunjungnya,” tambah
Safi’i
Apel siaga operasi lilin dan siaga bencana ini juga dilakukan pemeriksaan peralatan
kebencanaan.
Kepala pelaksana badan penanggulangan bencana daerah
(BPBD) Kota Palopo, Burhan Nirdin mengatakan kesiapsiagaan BPBD Kota Palopo
berdasarkan BMKG bahwa kondisi cuaca ekstrem terjadi pada minggu pertama
Desember 2024 hingga pertengahan Februari 2025.
“Kami tetap jaga selama 24 jam dengan personel siaga ada
17 orang dan call centre tetap on bisa dihubungi setiap saat,” tutur Burhan.
Burhan mengatakan titik-titik rawan bencana di Kota
Palopo yaitu titik rawan longsor pada
daerah Battang Barat atau arah Toraja dan Latuppa, Kecamatan Mungkajang arah
Kecamatan Bastem Kabupaten Luwu.
“Jika terjadi banjir akibat dari kedua daerah tersebut
maka yang menjadi perhatian kami yaitu di daerah pesisir dan daerah sekitarnya,
namun jika terjadi hujan lokal di Kota Palopo maka biasanya terjadi banjir di
beberapa titik dalam kota dan menjadi perhatian kami,” jelas Burhan.
Burhan mengatakan untuk peralatan kebencanaan tersedia
perah karet, alat pemotong kayu atau Chainsaw,
alat pompa air, dan peralatan lainnya dalam kondisi baik.
“Alhamdulillah kondisi peralatan kita untuk penanganan
bencana tersedia dan dalam kondisi yang bagus siap dioperasikan,” ungkap
Burhan.