PALOPO - Sebanyak 111 jemaah haji tiba kembali di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Jumat (19/7/2024) malam.
Ketua
rombongan jemaah haji Kemenag Kota Palopo, Jufri mengatakan jemaah haji Kota Palopo berada di kloter 34 dengan jumlah 111
yang berangkat dan kembali ke kampung halaman, meski sebelumnya ada beberapa
jemaah yang harus menjalani perawatan medis.
“Ada beberapa jemaah yang keluar masuk rumah sakit, dan
alhamdulillah pada saat kepulangan mereka dinyatakan bisa kembali dan sudah
sampai di kampung halaman,” kata Jufri saat dikonfirmasi, Jumat (19/7/2024)
malam.
Lanjut Jufri, rombongan jemaah haji kloter 34 ini
pesawatnya sempat delay di Madinah sehingga mereka terlambat sehari tiba.
“Pesawat sempat delay selama satu hari satu malam,
rencana pulang pada Rabu (17/7/2024) tetapi jadinya pulang Kamis (18/7/2024)
dan tiba hari ini,” ucap jufri.
Sejumlah
jemaah haji yang berusia lanjut usia (Lansia)
saat turun dari bus di halaman masjid Agung Kota Palopo, terpaksa
harus digendong atau dipapah memasuki masjid akibat kelelahan.
“Memang jemaah kita ini banyak Lansia, yang sudah berumur
lebih 60 tahun itu memang jauh lebih banyak tahun ini, rata-rata pergerakannya
karena sudah tua harus dibantu seperti menggunakan kursi roda, tongkat, dipapah
bahkan digendong dan itu biasa karena memang selain karena faktor usia juga
sedikit kelelahan,” ujar Jufri.
“Bayangkan kalau kita sudah siap-siap ke bandara Madinah
lalu kembali lagi ke hotel dan itu kita tidak pungkiri jika mhal ini membuat
jemaah kelelahan,” tambah Jufri.
Pantauan di lokasi, banyaknya rombongan keluarga penjemput membuat
petugas kesulitan membawa lansia yang dipapah atau digendong masuk ke masjid, mereka tidak sabaran untuk menemui keluarga mereka
yang telah pulang menunaikan ibadah haji
bahkan mereka harus rela berdesakan untuk bersalaman, hal ini karena mereka sejak Kamis (18/7/2024) sebagian sudah menunggu di
Masjid Agung Palopo namun karena pesawat delay mereka kembali, begitupun pada
Jumat (19/7/2024) mereka sudah menunggu sejak siang pukul 13.00 Wita namun
molor hingga malam hari.
“Kalau saya ini sudah sejak kemarin menunggu karena saya
dari kabupaten Wajo Sulsel kebetulan ada cucu saya yang pulang haji bernama
Fida (37) kami tinggal di Wajo cuma mendafar haji di Palopo, tapi ternyata
pesawatnya delay,” imbuh Mase.
Salah seorang jemaah haji, Hasrifah (75) mengatakan
dirinya harus dipapah saat tiba karena kakinya mengalami patah tulang saat
menjalankan ibadah haji, meski demikian Hasrifah tetap merasa nyaman beribadah
karena petugas haji tetap memberikan pelayanan.
“Perasaan saya senang bisa bertemu keluarga kembali,
disana saat menjalankan ibadah haji serba bagus tidak ada kekurangan, saya
dibantu tidur dan berdiri, dokter selalu datang mengunjungi saya, kalau makan
yah enak hanya saja saya tidak makan daging. Terima kasih kepada semua pihak
yang sudah menolong saya,” terang Hasrifa.