PALOPO - Pusat penjualan takjil menu buka puasa Lagota depan Pusat Niaga Palopo (PNP), Kota Palopo, Sulawesi Selatan, setiap sore ramai.
Dari hari pertama Ramadhan
hingga hari kelima terus disesaki pedagang dan pembeli hidangan buka puasa atau
takjil, dari pukul 15.30 Wita hingga pukul 19.00 Wita.
Berbagai menu dijual
mulai dari makanan berat, minuman hingga aneka takjil terkini dan tradisional.
Banyak dari pedagang menjual takjil tradisional bugis seperti Abba, Addas, kue
pisang lapis gula merah, kue pisang lapis gula putih, Katiri Sallang, Agar-agar
gula merah, Agar-agar gula putih dan Lapis serta masih banyak jenis kue
tradisional lainnya.
Pedagang takjil tradisional,
Nurhaeni (50) mengatakan warga banyak berburu takjil kue-kue tradisional,
selain karena rasanya juga karena harganya terjangkau dan mengenyangkan.
“Yang banyak diburu
warga seperti Abba, Katiri Sallang dan Lapis, harganya Rp 5.000 per 3 potong,”
kata Nurhaeni saat dikonfirmasi di lokasi.
Menurut Nurhaeni dirinya
setiap bulan Ramadhan menjual kue tradisional karena disukai warga serta
memiliki aroma khas terutama kue Katiri
Sallang.
“Kalau Katiri Sallang
dibuat cukup sederhana dari nasi ketan hitam
atau Sokko kemudian di atasnya dibuatkan adonan, prosesnya memang agak
sedikit lama sekitar satu jam,” ucap Nurhaeni.
Begitupun dengan kue
Abba, juga menjadi primadona warga, dalam sehari bisa laku 8 hingga 20 talang.
“Memang disukai warga
bukan cuma dari kota Palopo tapi juga dari luar kota yang membeli bahkan sudah
dipesan terlebih dahulu,” ujar Nurhaeni.
“Untuk Kue Lapis dibuat
dari beras ketan putih dibungkus daun lalu dimasak, setelah dimasak didiamkan
dan dipotong setebal setengah sentimeter, dan dilumuri air gula merah dicampur
parutan kelapa muda,” tambah Nurhaeni.
Nurhaeni mengaku
penjualan kue tradisional menjadi berkah dalam bulan Ramadhan dengan banyaknya
pengunjung yang datang di Lagota untuk membeli takjil.
“Di awal-awal Ramadhan
hasil penjualan bisa sampai Rp 2.700.000 kalau sekarang agak turun sedikit
karena sudah banyak yang jual seskitar Rp 1.700.000 yah lumayan banyaklah,”
tutur Nurhaeni.
Menurut salah seorang
pembeli Cut Ade (19) mengatakan dirinya suka membeli kue tradisional untuk
dibawa ke masjid untuk acara buka puasa.
“Tadi beli kue Katiri
sallang, Abba, Kue pisang dan Lapis. Kue Lapis itu rasanya manis dan gurih enak
untuk buka puasa,” jelas Cut Ade.