LUWU - Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Palopo, Sulawesi Sekatan, melakukan sosialisasi mitigasi dan tanggap darurat masyarakat ring 1, di Balai Desa Karang-karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Minggu (22/10/20230.
Kegiatan
ini dihadiri sejumlah stakeholder, yakni : Damkar Pemkab Luwu, BPBD Luwu, Kades
Karang-Karangan, dan internal Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi.
Fuel
Terminal Manager BBM Palopo, Chikara Priyandhini Kaurow mengatakan, tujuan
kegiatan ini untuk mengenalkan apa itu Fuel Terminal Palopo, dimana sebagian
karyawannya merupakan putra terbaik masyarakat di Ring 1.
“Melalui
sosialisasi ini, Fuel Terminal Palopo juga mengenalkan proses bisnis dari
Pertamina dalam penyaluran BBM, tentunya ada risiko yang jika tidak
diminimalisir akan menimbulkan potensi bahaya. Untuk itu kami berkolaborasi
dengan Patra Niaga Regional Makassar, BPBD Luwu, Damkar Luwu, Puskesmas, TNI
dan Polres,” kata Chikara Priyandhini Kaurow.
Kegiatan
ini dihadiri sekira 50-an peserta dari masyarakat Ring 1. Kegiatan ini masyarakat dibekali ilmu dari
narasumber yakni, petugas Damkar Luwu, dan BPBD Luwu, tentang bagaimana
menyikapi tanggap darurat jika terjadi kebakaran dan kebencanaan. Sehingga
terbentuk sinergi dalam mewujdkan lingkungan yang aman dan selamat.
Kepala
Desa Karang-karangan, Asbar Idrus, mengungkapkan rasa bahagianya dan
mengapresiasi atas kegiatan ini.
"Kami
dari pemerintah desa sangat apresiasi kegiatan Fuel Terminal Palopo,
mudah-mudahan lebih sering dilakukan untuk memberikan pencerahan kepada
masyarakat di Ring 1," ucap Asbar.
Materi
tentang penanganan kebencanaan dibawakan Sekretaris BPBD Luwu, Aminuddin. Dalam
paparannya pencegahan dan mitigasi
bencana, pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan Pertamina Palopo.
"Kita
bersama-sama sudah membentuk Desa Tangguh. Untuk Kecamatan Bua potensi bencana
yang sering terjadi adalah angin puting beliung, banjir, dan longsor," ujar
Aminuddin.
Pihaknya
juga mengharapkan Fuel Terminal Palopo agar lebih sering melakukan kapasitas
mitigasi kepada masyarakat, khususnya di Ring 1, agar saat terjadi peristiwa
sudah terbiasa untuk melakukan apa.
Sedangkan
materi tentang penanggulangan kebakaran dibawakan, Sekretaris Dinas Pemadam dan
Penyelamatan Kabupaten Luwu, H Yusuf.
Yusuf
mengajak masyarakat yang hadir untuk ikut mencoba memadamkan api yang membakar
kompor.
Yusuf
menekankan khususnya kepada ibu-ibu saat memasak di dapur untuk tetap tenang
ketika ada kebakaran, jika api muncul di selang regulator, hendaknya menutup
saluran gas terlebih dahulu dan buka saluran ventilasi, jika hendak keluar
rumah, pastikan kompor sudah dalam keadaan padam. Tidak ada colokan yang
menempel, utamanya setrika.
Kegiatan Fuel
Terminal Palopo
Pada
kesempatan itu juga, Suprvisor Maint Planning Srv & HSSE Fuel Terminal
Palopo, Mario Suranta Sitepu memaparkan apa saja kegiatan dari Fuel Terminal
Palopo, yang melingkupi tiga fungsi utama.
Pertama,
melakukan penerimaan BBM melalui pipa bawah lalut sejauh 1,7 km dari kapal
tangker asal Bau-bau dan Makassar.
Kedua,
melakukan penimbunan BBM pada 9 tangki timbun. "Kami memohon kepada
masyarakat utamanya di Ring 1, ketika saat penimbunan BBM tercium bau menyengat
BBM, mohon agar tidak terlebih dahulu melakukan aktivitas yang menggunakan api.
Seperti memasak, merokok, membakar sampah. Ini untuk meminimalisir terjadinya
kebakaran pada tangki timbun BBM. Meskipun jarak tangki timbun dengan rumah
warga cukup aman yakni 79 meter, tetapi mencegah lebih baik," ungkap
Mario.
Ketiga,
melakukan penyaluran BBM melalui mobil tangki ke SPBU di 7 kab/kota se-Luwu
Raya, Toraja, dan Wajo. Sebagai informasi Fuel Terminal Palopo dibangun sejak
tahun 1984.