LUWU
UTARA - Pembangunan yang pesat sedang gencar
di kabupaten Luwu utara baik itu anggaran yang bersumber dari dana alokasi
khusus ( DAK) dan dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional di tahun anggaran 2022.
Akan
tetapi tercapainya pembangunan infrastruktur yang bersumber dari dana pinjaman
pemerintah pusat (PEN) bertujuan tidak
lain adalah untuk bangkitnya Kabupaten Luwu Utara pasca bencana alam banjir bandang lalu dari
keterpurukan ekonomi.
Tapi
sungguh sangat disayangkan pembangunan jalan aspal ruas Mulyorejo-Banyuwangi
yang menggunakan anggaran hampir Rp 6 milyar dikeluhkan oleh para pekerja bangunan
pendukungnya yang merasa dirugikan oleh pihak pemenang tender ruas jalan yang
dimenangkan oleh PT RR
Menurut
salah seorang pekerja berinisial DW (43) mengatakan mereka sudah bekerja sejak
bulan November namun belum dibayar.
“Kami
sudah kerja sejak pertengahan bulan November, kami sudah menyelesaikan tanggung
jawab kami, tapi kenapa upah kerja kami sampai sekang belum dibayar,” kata
DW(43) Minggu (4/12/2022).
Begitupun
dengan PR(52) mengeluhkan pihak kontraktor yang enggan membayarkan upah kerja
mereka.
“Bagaimana
kami mau kerja lagi pak kalo dapur kami tidak berasap, sebenarnya kami masih ditunjukkan
untuk kerjakan talud sekitar seratus meter lagi, tapi apa yang kami mau pake
kerja kalo untuk makan saja kami harus mengutang dulu, kami minta cash bon saja
sampe sekarang tidak ada, jadi yaa kami selesaikan saja pasangan yang sudah ada
baru kami serahkan masa sih kami orang kecil yang harus modali mereka pengusaha
besar,” ucap PR.
Penanggung
jawab pekerjaan HE(37) mengatakan jika
hal ini sudah disampaikan ke bendahara namun masih menunggu pencairan.
“Saya
sudah sampaikan ke bendahara tapi dia bilang tunggu pencairan dulu sementara
mengurus. Waah masalah itu masa sih uang receh ji itu kalo sekelas PT RR tidak mampu menutupi dulu upah kerja
pekerjanya nanti saya hubungi pimpinannya pak,” ujar HE.