Perempuan dan Tinder: Menemukan Cinta Tanpa Terburu-Buru

Ini adalah cerita tentang Zee (31 tahun), seorang pengguna Tinder yang single selama 10 tahun. Zee berbagi cerita tentang perjalan menemukan dirinya: apa yang dia mau, bagaimana dia mengekspresikan dirinya, pengalaman kencan pertamanya, dan bagaimana dia menemukan pasangannya di Tinder, tanpa terburu-buru.

 

Dimulai dari Tinder..

Ketika pertama kali menggunakan Tinder di tahun 2016, Zee berusia 24 tahun dan senang untuk bergaul. “Aku merasa sulit untuk bertemu teman baru di Jakarta, apa lagi kalau kita sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Makanya aku pakai Tinder untuk membantu ketemu orang-orang baru,” kata Zee.

 

Waktunya bertemu teman-teman baru,

Ketika menggunakan Tinder pertama kali, Zee memang mencari pasangan. Biasanya setelah mendapatkan match dan ngobrol lebih jauh, Zee akan mengajak matchnya untuk bertemu. “Mungkin beberapa orang berpikir terlalu cepat, tapi aku bisa langsung tahu apakah kita punya chemistry dari kencang pertama,” kata Zee.

Dari satu kencang ke kencan lainnya, Zee memang tidak langsung mendapatkan pasangan. Namun, Zee justru mendapatkan teman baru. Salah satunya adalah cowok match dengannya di tahun 2018 karena interest yang sama, travelling dan K-pop. “Kita bahkan nonton konser IU di tahun 2019! Dan setelah itu pun kita tetap keep in touch dan jadi sahabat.  It was such an exciting surprise to form a true friendship from Tinder!"

 

 …Karena suatu hari nanti, cinta akan menemukanmu!

Zee percaya kalau ‘jodoh harus dijemput’; kita nggak bisa cuman diam dan menunggu. Maka dari itu, Zee percaya kalau dengan menggunakan Tinder dan menunjukkan sisi terbaik dan mengekspresikan dirinya jadi kunci untuk memukau matchnya.

“Daripada cuman sekedar bilang “Hi” atau “Hello,” bakal lebih seru untuk ngobrol langsung membahas ketertarikan kita. Kamu bisa nulis bio-bio unik dan pasang foto terbaik kamu supaya mereka bisa komentarin dua hal itu,” menurut Zee.

Hal ini juga yang membawa Zee bertemu dengan pacarnya saat ini. “Setelah aku ganti foto profilku, dia tertarik sama daguku,” kata Zee sambil tertawa. “Lucunya, instead of memuji aku, dia malah nanya ‘Kamu ada melakukan sesuatu ya ke dagu kamu?.’ Dan aku bilang ke dia kalau ini adalah dagu asli aku!” Dan Zee tidak tersinggung oleh pertanyaan pasangannya. Malah, Zee merasa pertanyaan itu menarik dan menyenangkan. Tidak seperti kencan-kencannya sebelumnya, content creator dari Australia yang tinggal di Bali ini adalah sosok yang berbeda. Setelah dua bulan saling mengenal, Zee akhirnya siap untuk pacaran dengan cowok ini. Saat ini Zee tinggal di Bali, to make more beautiful memories with her boyfriend.


Seperti halnya karakter utama dalam romansa modern, Zee telah melalui banyak sekali kencan pertama sebelum menemukan pasangannya. Zee sangat senang bertemu dan mengenal orang-orang baru. Untuk membantu kita semua dalam mencari cinta, Zee membagikan beberapa tips dalam ber-Tinder.

Percaya diri untuk ketemu orang-orang baru

Menurut Zee, meskipun dia adalah seseorang yang introvert, dia senang untuk ketemu matchesnya. “Ketemu sama match aku membantu memahami karakter seseorang dan apakah kita punya chemistry. Aku juga bisa kenal mereka lebih jauh karena kadang seseorang bisa berbeda pas kita ketemu maupun pas chatting aja.” Untuk menghindari awkward di kencan pertama, kamu bisa cek lagi profile mereka untuk melihat interestnya.

Just let it flow.

Zee percaya kalau semua orang punya waktunya masing-masing, oleh karena itu Zee tetap santai meskipun single bertahun-tahun dan menikmati waktunya bertemu orang-orang baru. “Nggak perlu buru-buru untuk cari pasangan. Take your time and enjoy meeting new people.”

Use Tinder Gold for convenience.

Kalau kamu terlalu sibuk untuk bermain Tinder, ini waktunya kamu upgrade ke Tinder Gold. “Tinder Gold membantu aku untuk cek siapa aja yang sudah like aku duluan, dan ini benar-benar worth-it dan time-saving!” Selain itu, dengan Tinder Gold kamu bisa melihat Top Pick dan Send Unlimited Likes. Sometimes you need to go the extra mile to meet the 'one,' fellas!

*** 

TENTANG TINDER

Tinder diluncurkan pada hackathon di Hatch Labs, sebuah inkubator yang dimiliki oleh IAC, pada tahun 2012 dan merupakan aplikasi paling populer di dunia untuk bertemu orang baru. Tersedia di 190 negara dan 40+ bahasa, telah diunduh lebih dari 530 juta kali dan menghasilkan lebih dari 75 miliar matches.

Previous Post Next Post