Jalan Poros Bastem Luwu – Palopo Telah Makan Korban, Hambastem Buat Pagar Darurat Pengaman Jalan

LUWU – Himpunan Mahasiswa Basse Sangtempe' (Hambastem) bersama masyarakat yang melintasi jalan poros Palopo - Basse Sangtempe'  membuat inisiatif untuk membuat pagar darurat pengaman jalan.                                                 

Pembuatan pagar darurat pengaman jalan sejak Jumat (26/08/2022), dalam kegiatan tersebut mahasiswa dan masyarakat Basse Sangtempe' (Bastem) hanya menggunakan palang sementara.

Koordinator kegiatan Juwandi, mengatakan di jalan tersebut banyak warga ketakutan melintas karena kondisinya yang berbahaya sehingga mereka berinisiatif untuk membuat pagar darurat pengaman jalan.

“Kami inisitif mengambil tindakan seperti ini karena jika garis peringatan polisi saja dipasang di jalur-jalur yang memang rawan, sepertinya kurang efektif, maka dari itu kami bersama rekan-rekan mahasiswa dan masyarakat mengambil langkah dengan memangar menggunakan kayu supaya jika ada lagi pengendara yang mengalami rem blong setidaknya suda ada pagar yang bisa menahan,” kata Juwandi, Sabtu (27/8/2022).

Juwandi berharap  ada perhatian lebih dari pemerintah untuk pembangun pengaman jalan.

“Kami warga Basse Sangtempe berharap ada perhatian lebih dari pemerintah untuk membangun rel atau pagar pengaman jalan yang permanen,” ucap Juwandi.

Ketua umum Hambastem, Damianto menuturkan jika tindakan tersebut dilakukan dengan cara swadaya untuk menghindari adanya korban.

“Tindakan cepat ini kami lakukan dengan cara swadaya supaya jangan sampai ada korban jiwa yang berikutnya dan pagar yang kami pasang bersifat sementara,” ujar Damianto.

Lanjut Damianto, mereka juga ingin menyampaikan pembangunan yang diduga tidak memiliki kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) ini dan sekaligus menagih janji PUPR Provinsi Sulsel yang pernah dijanjikan.

“Dijanjikan tahun lalu diperuntukan untuk perbaikan jalan yang rusak sebesar Rp 23 miliar yang katanya mau dicairkan tahun ini, hal itu di sampaikan pada saat RDP di kantor DPRD Kabupaten Luwu, kami bukan menolak pembangunan namun kami menolak pembangunan yang dibarter dengan nyawa manusia,” tutur Damianto. 

Pembangunan poros Palopo - Basse Sangtempe' merupakan jalan provinsi  yang menghubungkan Palopo - Basse Sangtempe' - Toraja yang  sering terjadi kecelakaan karena kondisi jalan yang terjal dan banyaknya jurang yang tanpa ada pengaman jalan satu pun sehingga banyak masyarakat Basse Sangtempe' harus kehilangan harta benda bahkan nyawa menjadi taruhannya.

“Pengendara motor perempuan berinisial LK (20) dan PM (19) jatuh ke jurang, insiden itu menyebabkan LK meninggal dunia, yang satunya yakni PM mengalami patah kaki beberapa hari yang lalu,” sambung Damianto.

Previous Post Next Post