TORAJA UTARA - Setelah libur lebaran, siswa- siswi di Toraja Utara, Sulawesi Selatan, kembali mengikuti pertemuan tatap muka di sekolah, salah satunya di kelas jauh SDN 4 Awan Rantekarua yang terletak di daerah perbatasan terpencil kurang lebih 40 kilo meter jauhnya dari ibu kota Kabupaten Toraja Utara, tepatnya di Daerah Transmigrasi Dusun Limbong Dewata, Desa Batu Lotong, Kecamatan Awan Rantekarua.
Proses belajar mengajar di kelas jauh SDN 4 Awan Rantekarua kembali berjalan sebagai mana mestinya setelah libur lebaran, meskipun sekolah tersebut hanya memiliki dua orang tenaga pengajar untuk enam kelas.
Kedua tenaga pengajar tersebut masing-masing masih berstatus
Tenaga Kontrak Daerah dan Tenaga Suka Rela, yakni Silva Paranggai M.Pd dan
Yospina Lamba S.Pd.
Melihat kondisi tersebut, Puluhan anggota
Perkumpulan Keluarga Besar Mahasiswa Toraja (PKBMT) Politeknik Pertanian Negeri
Pangkep menyempatkan diri untuk membantu mengajar dan menginspirasi siswa-siswi
di sekolah tersebut, melalui program kerja Bakti Sosial Eksternal.
Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar Mahasiswa terlebih
dahulu membagikan masker untuk tetap menjaga protokol kesehatan.
Selain mengajar dan menginspirasi, puluhan
Mahasiswa tersebut juga menghibur siswa-siswi dengan berbagai games seperti
lomba karung dan lomba kelereng berhadiah. Mereka juga membagikan alat tulis
dan perlengkapan kebersihan berupa sapu, sendok sampah dan Keranjang sampah.
Selain itu, Mahasiswa juga melakukan pembenahan
dengan cara mengecat pagar yang mengelilingi areal sekolah.
Sementara itu, Silva Paranggai guru kelas SDN 4
Awan Rantekaarua, yang sudah mengabdi delapan tahun selaku Tenaga Kontrak
Daerah merasa senang dengan kedatangan Mahasiswa Toraja dari Politeeknik
Pertanian Negeri Pangkep, karena selama ini Sekolahnya jarang dikunjungi oleh
pihak manapun untuk sekedar berbagi ilmu dengan anak didiknya yang berada
dipelosok perbatasan Kabupaten Toraja Utara dengan Kabupaten Tana Toraja.
Ia juga mengisahkan kondisi sekolah tempatnya mengajar, selama ini hanya dua orang tenaga pendidik yang mengajar enam kelas setiap harinya, padahal menurut mereka di sekolah induk SDN 4 Awan Rantekarua memiliki banyak guru yang berstatus ASN.
“Kami berharap kepada pemerintah supaya ada penambahan tenaga pendidik karena kami disini hanya ada 2 tenaga pendidik,” kata Silva.
Meski minim sarana dan prasarana di sekolah namun kedua guru di sekolah tersebut tetap semangat mengajar.
“Sarana dan prasarana sekolah masih minim bahkan sudah tidak layak seperti atap dan pintu-pintu sekolah, yang kondisinya harus diganti,” ucap Silva.
Hanya saja minimnya sarana dan ptasarana di sekolah itu bahkan sudah rusak membuat mereka seringkali kecuriann.
“Kami sering kecurian barang-barang atau perlengkapan sekolah karena pintu kami yang sudah rusak,” ujar Silva.
Sekolah kelas jauh ini tidak jauh letaknya dari salah satu
perkebunan kopi terbesar yang ada di Toraja Utara, yang seharusnya turut andil
dalam memperhatikan mutu pendidikan warga setempat melalui CSR perusahaan. (And),
Dapatkan
update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Inspirasitimur.com. Mari bergabung di Grup Telegram
"Inspirasi Timur News Update", caranya klik link https:t.meinspirasitimurdotcom, kemudian join. Anda harus install
aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.