LUWU –
Banjir yang melanda 3 kecamatan di Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan pada Senin malam
akibat meluapnya Sungai Lekkopini membuat sejumlah kerusakan.
Sekretaris
BPBD Luwu, Aminuddin mengatakan puluhan rumah dan lahan pertanian rusak akibat
banjir dari sejumlah desa di 3 kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Latimojong terdiri
atas Desa Ranteballa, Desa Kadundung, Desa Buntu Sarek dan Desa Lambanan.
Kecamatan
Bajo Barat terdiri dari Desa Bone Lemo, Desa Saronda, Desa Tetekang, Desa Marinding
dan Desa Kadong-Kadong.
Kecamatan
Suli terdiri dari Desa Cimpu Utara dan Desa Malela
“Penyebab banjir
adalah Intensitas dan curah hujan yang deras dan berlangsung lama pada Senin (14
/3/ 2022) yang menyebabkan volume air di hulu sungai meningkat sehingga
menyebabkan luapan air, kondisi terkini air sudah surut,” kata Aminuddin, saat
dikonfirmasi, Rabu (15/3/2022).
Lanjut
Aminuddin, kerusakan atau dampak dari
banjir menyebabkan 96 rumah rusak dan fasilitas umum serta lahan pertanian.
Berikut
Data Kerusakan/dampak banjir
1. Kecamatan
Latimojong :
- Desa
Rante Balla : 4 rumah terendam,1 rumah rusak sedang.
- Desa
Kadundung: 5 rumah terendam.
- Desa
Buntu Sarek : oprit jembatan
- Desa
Lambanan : oprit jembatan.
3.
Kecamatan bajo barat:
- Desa
Bonelemo: 16 rumah terendam, 3 ha sawah tertimbun.
- Desa
Saronda: 1 tiang listrik rubuh, 300 M pipa PDAM putus dan terlipat akibat
terjangan air sungai yang meluap.
- Desa
Tetekang: Kebun Jagung tertimbun 3 ha
- Desa
Marinding: jembatan gantung yang menghubungkan desa sampean ke desa marinding
rusak tidak dapat dilalui, sawah/jagung tergerus air.
- Desa
Kadong-Kadong: kebun jagung tergerus air sekitar 10 ha.
3.
Kecamatan Suli:
- Desa
Malela: 50 rumah terendam.
- Desa Cimpu
Utara: 30 rumah terendam.
Diberitakan
sebelumnya banjir terjadi pada Senin sekitar pukul 18.15 Wita di Desa Rante
Balla, Kecamatan Latimojong terjadi banjir akibat curah hujan yang tinggi dan
menyebabkan sungai di daerah tersebut meluap.
“Air
sungai meluap di daerah Ranteballa Latimojong dan Bajo Barat aliran sungai ini
tembus ke Malela Kecamatan Suli, malam tadi sebelum terjadi banjir di Malela
dan sekitarnya kami sudah memberi imbauan kepada warga untuk waspada,” kata
Aminuddin.
Aminuddin
mengatakan hingga saat ini pihaknya masih di lokasi melakukan asesmen apa saja
yang menjadi dampak dari banjir tersebut.
“Sementara
diasesmen apa saja dampak yang terjadi dari banjir semalam,” ucap Aminuddin.
Banjir
juga membawa material lumpur dan kayu, membuat warga harus
menyingkirkan agar tidak terjadi penumpukan dan menghindari meluasnya banjir.
Warga yang
rumahnya terendam memilih bertahan menunggu air surut, warga
berharap agar pemerintah segera membenahi aliran sungai termasuk melakukan
pengerukan mengingat saat ini kondisi sungai dipenuhi sedimentasi.
“Daerah
kami di Suli ini sudah menjadi langganan banjir setiap tahunnya, untuk itu kami
berharap pemerintah bisa melakukan pengerukan sungai agar terbebas dari
banjir,” ujar Tauhid.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Inspirasitimur.com. Mari bergabung di akun resmi Fanpage Facebook Inspirasi Timur, dengan klik link https://bit.ly/3pgo7vY