60 Tahun Tak Bercocok Tanam Padi, Warga Saluseba Luwu Utara Kini Gelar Syukuran Panen di Tahun Ketiga


LUWU UTARA
- Panen telah tiba, petani desa kembali memetik harapan. Saat panen tiba, petani desa menggelar syukuran. Syukuran panen adalah bentuk ungkapan terima kasih kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah, dan ini sudah menjadi tradisi dari generasi ke generasi.

Di sebuah wilayah terpencil di Kabupaten Luwu Utara bernama Dusun Saluseba, Desa Pincara, warga desa setempat kembali menggelar syukuran panen, Jumat (5/11/2021). Ini sudah tahun ketiga, sejak 2019, warga dapat menikmati hasil jerih payah mereka dalam budidaya padi.

Sebelumnya, di dusun tersebut terdapat banyak lahan belum termanfaatkan alias telantar, dan tidak digarap untuk melakukan penanaman seperti padi dan jagung. Padahal lahan di sana sangat potensial untuk digarap dan ditanami padi, serta komoditi pangan lainnya.

Panen perdana warga Saluseba baru dilakukan pada medio 2019 yang lalu, setelah 60 tahun warga setempat hanya membeli beras di Masamba untuk memenuhi kebutuhan beras mereka. Sejak itu (2019), warga desa kini sudah bisa bercocok tanam dan menikmati hasilnya.

Terbaru, warga Saluseba kembali menggelar syukuran panen yang dihadiri Wakil Bupati Luwu Utara, Suaib Mansur, pada Jumat (5/11/2021) kemarin.

Kehadiran Wakil Bupati atas undangan warga setempat, sekaligus berbagi kebahagiaan atas hasil panen yang cukup melimpah.


Di hadapan warga, Suaib mengajak warga untuk tetap mensyukuri nikmat yang telah diberikan. 

“Saya masih ingat beberapa tahun lalu, warga di sini masih membeli beras untuk memenuhi kebutuhan pokoknya,” ungkap Suaib mengenang kembali situasi sebelum 2019.

“Dan alhamdulillah, sejak pemerintah daerah mengedukasi warga untuk membuka lahan pertaniannya, warga kini tak lagi membeli beras. Ini patut kita syukuri bersama,” kata Suaib. 

Ia berpesan agar warga tetap memanfaatkan lahan yang masih ada di wilayah ini.

“Lahan kita masih cukup luas. Jika ini bisa kita manfaatkan dengan baik, khususnya untuk pertanian, selain untuk konsumsi, tentu juga bernilai ekonomi,” terangnya, sembari berharap agar sektor pertanian bisa menjadi penentu dalam pengentasan kemiskinan.

Untuk diketahui, warga Saluseba kini menikmati hasil panen dan menggelar syukuran panen setiap tahunnya, sejak 2019. Tahun ini adalah tahun ketiga warga setempat menikmati hasil panen, karena antusiasme warga juga sudah sangat tinggi dalam bercocok tanam. (LH)


Previous Post Next Post