Situasi Ricuh, Musda Golkar Luwu Timur Ditunda


LUWU TIMUR
– Sidang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Luwu Timur akhirnya ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan, setelah sempat terjadi kericuhan antara pengurus.

Hal itu disampaikan Perwakilan DPD I, Arfandy Idris bersama SC Musda Golkar Najamuddin, di Aula Hotel Sikumbang Tomoni, Selasa (21/9/2021).

”Situasinya tidak memungkinkan jadi kami memutuskan untuk menunda Musda ini," ujar Arfandy.

Situasi langsung panas ketika pembukaan Musda oleh Topan Pawe selesai. Seluruh Pengurus Musda DPD II Golkar merengsek masuk ke ruang Musda karena menganggap itu adalah hak mereka untuk mengikuti jalannya Musda.

Situasi menjadi ricuh ketika salah seorang pengurus Golkar yang melarang para Pengurus DPD ll masuk ke ruang Musda. Hingga Andi Zulkarnain eks Sekretaris Golkar Lutim juga keberatan ketika dilarang masuk ke arena Musda.

”Kenapa mau di batasi, ini Musdanya DPD II Golkar kami ini pengurus DPD II Golkar," ujar Andi Zul, sehingga terjadilah adu mulut.

Tak lama berselang masuk, Bakratan juga keberatan dilarang masuk ke arena Musda. ”Ada apa ini, kami mau di batasi, woi kalian dari DPD I kami ini yang mau berdarah–darah membesarkan Golkar di Lutim.

"Kalian datang mau bikin kacau, kalau kalian tidak senang langsung main pecat. Ini yang membuat tatanan Golkar di Lutim ini rusak," kata Bakratan.

Tak lama berselang Denis Pincam Nuha, nyaris terlibat adu fisik dengan anggota Golkar di Musda tersebut. 

”Kalian datang hanya memperlihatkan tangan besi asal tidak suka pecat. Kalian tidak tahu orang yang kalian pecat itu yang berjuang membesarkan Golkar di Lutim. Sama sekali kalian tidak menghargai," ungkap Denis.

Kericuhan di arena Musda ini, beberapa peserta Musda sempat memecahkan beberapa piring kaca tempat kue, hingga meja Musda pun juga di banting .

Setelah diumumkan penundaan akhirnya situasi menjadi tenang dan peserta Musda membubarkan diri. Situasi di Hotel Sikumbang akhirnya kembali kondusif. (*)

Previous Post Next Post