Andi Sudirman Sulaiman Tangani Pendemi dengan Baik, Ekonomi Sulsel Mulai Pulih dan Tumbuh Stabil

MAKASSAR - Kasus Covid-19 yang terus melandai membuat perekonomian Sulawesi Selatan semakin membaik. 

Terbukti, angka pertumbuhan ekonomi Sulsel berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) naik cukup signifikan yakni sebesar 7,66% year on year (yoy) pada triwulan II 2021. Dibanding triwulan I lalu yang mengalami kontraksi 0,21% (yoy) di angka 7,44%. 

Bahkan, Bank Indonesia memproyeksikan, kondisi ekonomi Sulsel akan stabil dan tetap tumbuh positif pada triwulan III 2021 mendatang. 

Meski relatif melambat dibandingkan triwulan sebelumnya dikarenakan kebijakan PPKM masih diterapkan.

Hal itu diakui Pengamat Ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas), Anas Anwar Makkatutu. Menurutnya, kondisi ekonomi yang terjadi saat ini secara otomatis dipengaruhi semakin turunnya kasus covid. Alasannya, aktivitas ekonomi baik makro maupun mikro mulai kembali normal. 

"Karena sudah terbuka akses keluar masuk untuk aktivitas perekonomian. Sehingga, Sulsel mulai bergerak ke arah pemulihan ekonomi," ujar Anas di Makassar, Selasa (21/9/21). 

Ia pun menilai, Pemprov Sulsel di bawah komando Plt Gubernur Andi Sudirman Sulaiman sejauh ini cukup arif dan bijaksana dalam menghadapi situasi darurat.  Dimana Pemprov Sulsel mampu menyelaraskan program pengendalian covid serta pemulihan ekonomi. 

"Jadi tetap pengeluaran difokuskan pada penanganan covid tetapi juga harus jalan di pemulihan ekonomi. Karena ini bukan lagi pilihan antara kesehatan dan ekonomi. keduanya harus jalan berbarengan," ucapnya. 

Menurutnya, Pemprov Sulsel tinggal membuat aturan ketat dan konsisten sebagai kontrol terhadap kebijakan yang dikeluarkan. 

Di sisi lain, lanjut Anas, ia memperingatkan Pemprov Sulsel tidak euforia dengan membaiknya situasi ekonomi saat ini. Salah satunya dengan langsung menggenjot ekspor.  

Akan tetapi, Pemprov sebaiknya terlebih dulu mulai menggairahkan pemasaran produk lokal di pasar domestik.

"Ekonomi pasti akan bergerak naik, tapi jangan terlalu kaget sehingga kita mau cepat pulih. Kalau saya, biarlah dia bergerak pelan jangan langsung mau diangka 7 - 9 persen. Jangan sampai kembali kasus covid yang mengakibatkan kita kembali dari nol," terangnya.

Dengan penguatan produk lokal, kata Anas, niscaya Sulsel akan tahan banting menghadapi situasi ekonomi yang masih misteri di masa akan datang. Apalagi, belum ada jaminan Covid ini benar-benar akan hilang.

"Jadi biarlah dia bergerak stabil smooth dan menunjukkan grafik yang naik dengan mendorong pasar domestik, sambil menunggu kondisi benar-benar stabil," tandasnya.

Terpisah, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengimbau masyarakatnya mulai beradaptasi dengan Covid-19. Berkaca dari pandemi yang pernah terjadi sebelumnya, Sudirman mensinyalir, Covid-19 pun tak akan hilang. Virus corona diperkirakan akan menjadi endemik.

"Ini kondisi yang harus dihadapi. Kita ada di new normal, jadi harus menjadi kebiasaan. Mau kasus naik atau tidak, kita harus terbiasa," kata Sudirman.

Olehnya itu, ia memperbolehkan masyarakatnya kembali beraktivitas seperti biasa, asalkan tetap mematuhi protokol kesehatan.

 Namun kebijakan tersebut dibarengi upaya taktis Pemprov Sulsel yang terus mengejar target vaksinasi demi membentuk kekebalan kelompok (herd immunity).

Tujuannya tak lain, agar roda perekonomian Sulsel tetap berputar. 

"Makanya kita selalu menjaga bagaimana menangani pandemi tanpa melupakan perekonomian," pungkas Sudirman.

Previous Post Next Post