Banjir Landa Kecamatan Bua, Ratusan Rumah Terdampak, Minimnya Tanggul Jadi Pemicu

LUWU - Hujan deras yang mengguyur  Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, sejak Jumat (26/03/2021) petang, membuat Sungai Bua meluap dan merendam ratusan rumah di 5 desa dan 1 kelurahan Sabtu (27/03/2021) dini hari.

Selain merendam permukiman warga, banjir juga merendam fasilitas umum sepert pasar tradisional, kantor desa dan sekolah dengan ketinggian air bervariasi dari 50 sentimeter hingga 1 meter.

Camat Bua, Sakti Latif mengatakan banjir mulai terjadi pukul 19.30 Wita dan terus meluas hingga ke beberapa tempat yang terendam yakni Desa Barowa, Desa Pabbaresseng, Desa Tanarigella, Desa Tiromanda, Desa Padang Kalua dan Kelurahan sakti.

“Paling parah di Desa Pabbaresseng dan Desa Barowa karena 2 desa ini bertepatan saat air laut sedang pasang, sementara Desa Tanarigella dan Kelurahan Sakti sebagian mengalami titik parah,” kata Sakti saat dikonfirmasi di lokasi.

Menurut Sakti dari sejumlah desa/kelurahan yang terendam, jumlah rumah warga yang terdampak banjir untuk sementara mencapai 700 rumah.

“Upaya yang kami lakukan mengarahkan warga untuk waspada dan mengupayakan anak-anak agar menghindari arus banjir terutama warga yang bermukim di sekitar bantaran sungai, memindahkan barang ke tempat tinggi agar tidak terendam,” ucap Sakti.

Sakti menjelaskan bahwa kondisi Sungai Bua saat ini tingkat pendangkalannya tidak terlalu, hanya saja masih kurang tanggul penahan air dan kondisi alam pegunungan yang mengalami degradasi hutan.

“Masih banyak titik yang belum ditanggul sehingga pada saat banjir air dengan mudah meluap, selain itu kondisi di hulu sudah kurang area berhutan sehingga memicu terjadinya banjir,” ujar Sakti.

Meski  tak menimbulkan korban jiwa namun banjir yang disertai lumpur dan sampah berupa ranting-ranting kayu membuat warga kesulitan membersihkan rumah.

“Cukup banyak sampah-sampah berupa ranting kayu yang terbawa air dan masuk kedalam rumah, ini cukup menyulitkan kami membersihkan belum lagi lumpur yang terbawa arus,” tutur Alim Ronda, warga Desa Barowa. .

Banjir Merendam Pasar Tradisional

Banjir yang merendam permukiman warga juga merendam pasar tradisional Bua, pantauan di lokasi, banjir merendam jalan masuk pasar hingga merendam lapak pedagang dengan ketinggian banjir bervariasi dari 30 hingga 50 sentimeter.

Kejadian banjir terjadi saat para pedagang hendak menutup pasar karena sudah malam, namun karena hujan deras, para pedagang menunggu hujan reda namun banjir tiba-tiba datang.

“Para pedagang sebagian sudah menutup lapak karena sudah malam, tetapi karena hujan deras kami menunggu hujan reda untuk pulang, namun tiba-tiba banjir malah datang, sehingga dengan cepat barang-barang dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi agar tidaj hanyut,” jelas Anjas pedagang di pasar tradisional Bua.

Hingga kini belum ada bantuan dari pemerintah Kabupaten Luwu,  warga berharap pemerintah segera turun tangan dengan menyalurkan bantuan.

Previous Post Next Post