LUWU
UTARA - Pasca banjir bandang yang menerjang enam kecamatan di Luwu Utara,
Sulawesi Selatan pada Senin (13/07/2020) malam dua pekan lalu, membuat
ratusan warga mengungsi di sejumlah titik. Warga yang mengungsi di tenda
darurat desa Meli, Kecamatan Baebunta, menggelar takbiran dan pawai obor.
Takbiran
dan pawai obor di gelar oleh anak anak pengungsi di Musallah dan di area
pengungsian, mereka bersuka cita
melantunkan kalimat takbir sambil membawa obor mengelilingi area pengungsian.
Pawai obor ini juga diikuti pengungsi non muslim mereka menyatu dalam keberagaman merasakan
suka dan duka dalam pengungsian.
Nuansa
takbiran di pengungsian ini membuat rindu para pengungsi dan mengenang masa
bersama keluarga.
“Kami
rindu dengan suasana di rumah, biasanya kalau malam lebaran atau takbiran ramai
berkumpul bersama keluarga,” kata Resha, pengungsi asal Desa Radda saat
dikonfirmasi, Kamis (30/07/2020)
Menurut
Resha, hal yang dirasakan saat ini di pengungsian adalah mengenang masa-masa
saat berkumpul bersama keluarga sambil menyiapkan makanan.
“Biasanya
masak Buras, Ketupat, Coto, bakar ayam dan berbagai menu lainnya untuk
dinikmati bersama keluarga dan tetangga tapi sekarang rumah tidak ada jadi kami
rindu dengan suasana itu,” ucap Resha.
Resha
mengatakan mereka sudah 17 hari dalam masa pengungsian dan berharap Hunian
Sementara (Huntara) yang dibangun pemerintah segera selesai.
“Kami
berharap semoga Huntara segera selesai pembangunannya, supaya kami-kami yang
tidur di tenda darurat tidak lagi kehujanan seperti yang kami alami,” ujar.
Salat
idul Adha di lokasi pengungsian korban banjir Luwu Utara dilakukan di beberapa
titik, dua lokasi utama yakni halaman kantor Bupati Luwu Utara dan lokais
pengungsian Desa Meli. Pelaksanaan Salat idul Adha akan menerapkan protokol
kesehatan covid-19.
Bupati
Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengatakan untuk pelaksanaan Salat Idul Adha
di halaman depan Kantor Bupati Luwu Utara akan dihadiri Menko PMK Muhajir
Effendy sekaligus sebagai imam dan Khatib.
“Menko
PMK Muhajir Effendy akan menjadi imam
sekaligus khatib salat Idul Adha di halaman depan kantor Bupati Luwu Utara dan
sejauh ini persiapan yang kami lakukan adalah memastikan bahwa pelaksanaan
salat Idul Adha tetap menerapkan protokol kesehatan covid-19,” jelas Indah saat
dikonfirmasi wartawan, Kamis (30/07/2020) malam.
Menurut
Indah pelaksanaan Salat Idul Adha dengan menerapkan protokol kesehatan covid-19
dan telah diantisipasi oleh Dinas Kesehatan dengan melakukan sosialisasi kepada
warga.
“Pelaksanaan
salat idul Adha tetap menerapkan protokol kesehatan covid-19 dan telah
diantisipasi dengan sosialisasi di masyarakat agar memakai masker dan tidak
melepaskan selama prosesi salat berlangsung, menjaga jarak dan kami sudah
menempatkan tempat untuk cuci tangan, disiapkan juga tenaga kesehatan untuk
pemeriksaan suhu tubuh,” ungkap Indah.
Menteri
PMK, Kementerian Sosial dan BNPB juga menyumbang hewan qurban sebanyak 4 ekor.
Menteri PMK akan menyerahkan langsung hewan qurban tersebut kepada Bupati Luwu
Utara yang selanjutnya setelah disembelih akan dibagikan ke para pengungsi
korban bencana, masing-masing 2 ekor di Masamba, dan 2 ekor di Baebunta.
“Menteri
PMK juga akan meninjau lokasi banjir bandang di Masamba dan Radda, sekaligus
meninjau lokasi pengungsi yang ada di Meli, Radda dan Masamba. Setelah
peninjauan, Menteri PMK, Kemensos dan Sekretaris Utama BNPB akan menggelar
rapat evaluasi pascabencana bersama Bupati, unsur Forkopimda serta jajaran
Pemerintah Daerah,” jelas Indah.