Ternyata Glenn Fredly Kalau Manggung di Perdesaan Bisa Tanpa Ongkos



Glenn Fredly Deviano Latuihamallo yang meninggal dunia, Rabu 8 April 2020 lalu punya banyak cerita tentang dirinya yang sering manggung di pedesaan.

Glenn Fredly pernah manggung di Toraja International Festival (TIF) 2016 hingga membuat konseptor TIF Franky Raden lulusan seni Australia terkesima dan bercerita banyak hal terkait Glenn ketika diundang di Event tersebut.

Franky mengatakan pada tahun 2016 Glenn Fredly diundang tampil di Toraja Internasional Festival (TIF) di Kete Kesu, Rantepao, Toraja Utara Sulawesi Selatan.

“Waktu itu saya gak punya uang cukup untuk mendanai Glenn dan grupnya The Bakucakar karena dana untuk TIF setiap tahunnya sangat kecil sekali. Jadi saya bilang, Glenn datang sendiri aja deh, nyanyi pake gitar aja. Dia jawab, tenang aja Bung, aku pasti datang ke Toraja,”kata Franky.

Waktu Glenn tiba berjumlah 18 orang Franky kebingungan terkait biaya yang dikeluarkan untuk mendanai Glenn

“Dia datang dengan full team sebanyak 18 orang dengan teamnya The Bakucakar, sementara saya hanya mampu 6 orang, berarti dia nombok banyak kalau sebanyak itu,” ucap Glenn.

Setibanya di lokasi festival kata Franky, Glenn dan the Bakucakar sudah susah untuk masuk ke venue karena penonton yang jumlahnya ribuan sudah memadati ratusan meter jalan raya masuk ke venue siap menonton Glenn yang untuk pertama kalinya datang ke Toraja.  Dengan susah payah akhirnya Glenn berhasil naik ke Panggung TIF.

“Tanpa istirahat sama sekali setelah menempuh perjalanan 10 jam lebih dari Makassar, Glenn langsung menggebrak TIF 2016,” kisahnya lagi.

Penonton histeris begitu melihat Glenn keluar panggung. Glenn sendiri kelihatannya sangat kagum melihat venue yang sebenarnya sebuah desa tradisional yang saya sulap dengan lampu menjadi venue TIF, yaitu Kete Kesu.

“Sambil bernyanyi mata Glen saya lihat selalu berkeliling ke arah atas panggung melihat Tongkonan (rumah tradisional Toraja) yang menjadi ambience venue TIF 2016,” tutur Franky.


Previous Post Next Post