LUWU - Aksi unjuk rasa mahasiswa dan warga
yang mengatasnamakan Aliansi Wija To Luwu di Jalan Trans Sulawesi, Perbatasan
Kecamatan Walenrang-Walenrang Utara, di ujung jembatan, Selasa (12/11/2019)
sore yang menuntut pemerintah untuk
memekarkan Kabupaten Luwu Tengah, membuat jalan trans sulawesi mengalami
kemacetan selama beberapa jam.
Baca Juga :Tuntut Pemekaran Kabupaten Luwu Tengah, Mahasiswa Blokade Jalan
Baca Juga :Tuntut Pemekaran Kabupaten Luwu Tengah, Mahasiswa Blokade Jalan
Sejumlah kendaraan roda dua maupun roda empat dan truk
terpaksa menunggu hingga aksi selesai berlangsung.
Aksi unjuk rasa yang mengakibatkan kemacetan tersebut
membuat pengendara roda dua dan roda empat terpaksa memilih jalan alternatif
yakni dengan menyeberangi sungai.
Menurut Amri, seorang pengendara roda asal Masamba, Luwu
Utara, yang akan menuju Kota Palopo, mengatakan bahwa dirinya terpaksa harus
mencari jalan alternatif agar bisa cepat sampai di tujuan meski harus memutar
jauh sepanjang satu kilometer.
“Terpaksa mutar pak cari jalan alternatif supaya bisa
cepat sampai, saya lihat banyak warga mengarah ke jalan ini jadi saya ikut
menyeberangi sungai menggunakan motor dan membawa barang-barang, karena di
jalan trans aksi demo masih berlangsung,” kata Amri saat dikonfirmasi di
lokasi.
Selain pengendara roda dua dan empat serta truk warga
lainnya yang menyeberang sungai yakni pelajar SMP dan SMA serta ibu rumah
tangga.
Sejumlah warga setempat berupaya membantu pengendara
untuk mendorong kendaraan mereka. Banyaknya pengendara yang melintasi sungai
membuat anggota TNI Babinsa Kecamatan Walenrang membantu warga mendorong
kendaraan mereka yang jalannya dari kerikil dan berbatu.
“Yah mereka harus dibantu untuk menyeberang, karena warga
dan pengguna pengendara harus mengantri dan mereka juga mencari jalan yang aman
di sungai agar tidak terbalik,” ucap Koptu Hamid.