PALOPO – Musim kemarau yang masih berlangsung
di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, mengakibatkan 5 unit intake Perusahaan Air
Minum (PAM) Tirta Mangkaluku mengalami penurunan debit air.
Direktur Bidang Operasional PAM Palopo, Hamid
mengatakan penurunan debit air baku pada 5 sungai sebagai sumber air baku
bervariasi yakni Embung sungai Mangkaluku turun 90 persen dari kondisi normal
sebanyak 170 liter perdetik, Sungai Latuppa turun 75 persen dari kondisi normal
sebanyak 400 liter perdetik, Sungai Mangandang turun 90 persen dari kondisi
normal sebanyak 20 liter perdetik, Sungai Battang Bambalu turun 70 persen dari
kondisi normal sebanyak 400 liter perdetik dan Sungai Batupapan turun 70 persen
dari kondisi normal sebanyak 50 liter perdetik..
“Akibat dari penurunan ini, volume produksi
air di masing masing Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) secara otomatis
mengalami penurunan dan sangat berdampak tehadap distribusi air ke rumah-rumah
pelanggan,” kata Hamid saat dikonfirmasi di kantor PDAM, Rabu (27/11/2019).
Menurut Hamid, apabila dalam waktu 2 pekan
kedepan tidak ada tambahan debit air baku di sumber maka seluruh pelayanan akan
digilir.
“Mengantisipasi hal tersebut PAM Tirta
Mangkaluku melakukan pemantauan terhadap kondisi air di seluruh wilayah layanan
termasuk pada daerah yang jaraknya cukup jauh dari IPAM. Dengan melihat kondisi
seperti saat ini maka diharapkan pengertian dan pemakluman masyarakat pelanggan
untuk bijak dalam menggunakan air dan menyiapkan penampungan air guna keperluan
sehari-hari,” ucap Hamid.
Sementara Niswandi, warga Kelurahan
Temmalebba, Kecamatan Bara mengeluhkan layanan air PAM yang kerap tidak
mengalir.
“Dalam 2 bulan terakhir air PAM tidak pernah
mengalir hanya disuntikan dengan tangki dari PAM setiap per 3 hari, jadi kami
berupaya berhemat untuk memenuhi kebutuhan terutama air minum,” ujarnya.