Warga Toraja yang Mengungsi Akibat Kerusuhan Wamena Tiba di Kampung Halaman

Timurinspirasi.com, TORAJA UTARA – Sedikitnya 153 Rombongan pengungsi Asal Wamena telah tiba di Rantepao, Toraja Utara, minggu (06/10/2019) Pagi.

Pengungsi akibat kerusuhan Wamena itu, menggunakan 8 unit kendaraan Bus dan diterima Pemerintah Kabupaten Toraja Utara serta Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja di Posko Kemanusiaan Peduli Papua.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial Toraja Utara, Yola Rangga Papalangi, mengatakan bahwa Posko kemanusiaan ini akan tetap dibuka hingga para pengungsi Wamena asal Toraja dinyatakan tiba semuanya.

"Yang tiba hari ini ada 153 orang, kami akan terus berkoordinasi dengan posko di Makassar, dan masih ada sekitar 400 pengungsi asal Toraja yang akan tiba," kata Yola saat dikonfirmasi, Minggu.

Menurutnya dalam melayani pengungsi, Dinas Sosial Toraja Utara menurunkan Tagana dan Karang Taruna untuk pelayanan komsumsi, pengantaran ke kampung halaman, dan Trauma Healing.

"Selanjutnya Dinas Sosial segera melakukan penanganan trauma healing kepada keluarga tersebut, termasuk juga dengan penangganan nasib pendidikan anak-anak pengungsi," ujarnya.

“Yang kami siapkan saat ini adalah mereka akan difasilitasi untuk masuk ke sekolah-sekolah, jadi tidak ada lagi nantinya kesulitan-kesulitan karena sudah ada persuratan bahwa anak-anak sekolah harus segera masuk ke sekolah, kemudian kami dampingi untuk memulihkan trauma,” sambungnya.

Pemulangan warga korban kerusuhan di Wamena asal Toraja ikut dibantu Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan bersama TNI-Polri, sementara untuk pemulangan ke asal daerah atau kampung, difasilitasi pemerintah kabupaten bekerja sama dengan Persatuan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) Sulawesi Selatan.

Salah seorang pengungsi yang juga adalah guru Sekolah Dasar (SD) di Wamena Selvy Marimbunna, terlihat kelelahan dan trauma dengan kejadian yang dialaminya, ia mengatakan bahwa saat terjadi kerusuhan dirinya menyelamatkan diri ke kantor Koramil lalu melanjutkan ke Kodim.

“Waktu itu kami dievakuasi ke Koramil, setelah beberapa hari belum ada jemputan, kami dievakuasi kembali ke Kodim Wamena dengan diantar oleh aparat TNI terus ke Jayapura dan melanjutkan naik kapal laut baru kesini,” tuturnya.

Laporan : Putri Kasih
Previous Post Next Post