PALOPO - Dalam 3 hari terakhir Harga Cabai Rawit di Pasar Andi Tadda, Kota Palopo, Sulawesi
Selatan, Selasa (27/08/2019) mengalami kenaikan. Kenaikan harga diduga akibat sejumlah daerah di Sulawesi Selatan sebagai penghasil Cabai mengalami kekeringan.
Akibat naiknya harga Cabai Rawit membuat pedagang mengeluh karena omset mereka menurun seiring turunnya daya beli masyarakat.
“Cabai
rawit sekarang harganya Rp 45.000 per kilogram sebelumnya Rp 35.000 per kilogram, pembeli sebelumnya biasa beli 1
kilogram, sekarang belinya hanya setengah kilogram saja, bahkan ada juga yang hanya membeli seperempat kilogram," kata Arpan, salah seorang pedagang di Pasar Andi
tadda, Selasa.
Kenaikan harga Cabai Rawit ini diperkirakan akan terus naik akibat stok dan pasokan
terus menipis.
Pedagang
Cabai Rawit lainnya, Rustin mengatakan bahwa sebelum lebaran harga Cabai Rawit
tinggi dan setelah lebaran kembali turun namun 3 hari terakhir kembali naik.
“Perkiraan
kami harga akan normal, tapi ternyata 3 hari terakhir justeru naik dan mungkin
akan naik lagi karena pasokan yang masuk makin berkurang,” ucapnya.
Sementara
itu salah seorang pembeli Risna, mengatakan bahwa seringnya terjadi kenaikan
harga harga kebutuhan bumbu dapur pemerintah perlu menetapkan standar harga.
“Terutama
Cabai Rawit, Cabai Merah dan Cabai Keriting serta Bawang merah dan Bawang
Putih, pemerintah harus menentukan harga standar batas terendah dan batas
tertinggi, agar usaha kami yang mengandalkan bumbu dapur tidak merugi,” tutur
Risna.