LUWU – Seorang warga Dusun Beringin, Desa Pompengan Utara, Kecamatan Lamasi Timur, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, dilaporkan hilang saat beraktivitas di area tambak pada Sabtu (29/11/2025) dini hari. Korban bernama Herman (50), yang sehari-hari menggembala sapi dan memasang pukat ikan di empang miliknya.
Herman terakhir terlihat saat meninggalkan rumah pada pagi hari untuk menuju tambak. Namun hingga siang, ia tidak kembali seperti biasanya.
“Kronologi hilangnya keluarga itu bagaimana? Waktu dinyatakan hilang, pagi dia datang di empang, meninggalkan rumah. Setengah hari ditunggu pulang makan siang, tidak ada. Ada keponakan datang cari, tidak ada juga,” kata Harman, saudara korban, saat ditemui, Selasa (02/12/2025).
Menurut Harman, pencarian keluarga berlanjut hingga sore hari. Di lokasi tambak, mereka menemukan sejumlah barang milik Herman, seperti celana, baju, rokok, dan telepon genggam.
“Akhirnya sore datang saudara cari, ternyata yang ditemukan celana, baju, rokok, dan HP-nya. Tidak lama kemudian, saudara kami bernama Pak Sitan telepon Pak Desa untuk panggil masyarakat. Bilang ada saudara hilang, kemungkinan diterkam buaya,” ujarnya.
Dua Warga Turut Jadi Korban Saat Pencarian
Upaya pencarian pada malam hari justru menambah daftar korban. Dua warga yang ikut membantu pencarian dilaporkan juga diterkam buaya.
“Hari Sabtu malam Minggu dicari. Ada teman yang ikut mencari, diterkam buaya dua orang. Yang satu pahanya kena, yang satu tangannya. Sudah keluar dari puskesmas,” tutur Harman.
Situasi tersebut membuat warga meyakini bahwa buaya yang diduga menyerang Herman masih berada di area tambak.
Ditemukan Bagian Tubuh Korban
Meski belum menemukan jasad secara utuh, keluarga berhasil menemukan sejumlah bagian tubuh yang diduga milik Herman.
“Sedikit sudah ada, hatinya sama ada dagingnya, ada perutnya. Sudah dibawa ke rumah anaknya untuk dikubur,” kata Harman dengan suara bergetar.
Saat ini, pencarian masih terus dilakukan. Tiga mesin pompa air tengah dioperasikan untuk menguras tambak dan memperluas area pencarian. Pemerintah desa berupaya menambah jumlah mesin agar proses pengeringan lebih cepat.
“Harapan kami keluarga, mudah-mudahan ada dibawa jasadnya, meskipun tulangnya saja atau kepalanya, yang penting ada. Kalau memang tidak ada di tambak, kami masih upayakan mencari apa pun solusinya,” tambahnya.
Harman menegaskan bahwa keluarga akan terus melakukan pencarian hingga tambak benar-benar kering. “Kami akan mencari jasad korban sampai tambak kering, karena dugaan kuat diterkam binatang buas. Sudah ada hatinya, ada dagingnya, ada ususnya,” ujarnya.
Peristiwa ini menambah daftar kasus warga hilang di Kabupaten Luwu yang sebelumnya juga diberitakan hilang saat beraktivitas di area rawa dan tambak. Hingga kini, tim relawan dan aparat desa terus melakukan penyisiran untuk memastikan tidak ada korban lain serta mengantisipasi keberadaan buaya yang diduga masih berkeliaran.
