PALOPO - Tangis haru tak terbendung di Lapangan Pancasila, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Selasa (23/12/2025). Ribuan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu resmi dilantik oleh Pemerintah Kota Palopo. Di antara lautan peserta berseragam, satu sosok tampak mencuri perhatian: Yanti (52), tenaga honorer Dinas Perhubungan Kota Palopo, yang mengikuti pelantikan menggunakan kursi roda.
Pelantikan ini menjadi penanda berakhirnya penantian panjang ribuan honorer yang telah mengabdi selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun. Bagi Yanti, momen itu terasa lebih emosional. SK PPPK Paruh Waktu yang diterimanya hari itu bukan sekadar lembaran kertas, melainkan simbol pengakuan atas perjuangan hidup selama 19 tahun sebagai honorer.
Sejak pagi, Yanti diantar orang tuanya menuju lokasi pelantikan. Tubuhnya tak lagi sekuat dulu. Pada 2006 silam, saat pertama kali menjadi honorer, ia masih sehat dan beraktivitas normal. Namun sepanjang 2025, kondisi kesehatannya menurun hingga memaksanya menggunakan kursi roda.
“Alhamdulillah, saya senang sekali. Ini harapan hidup saya selama ini,” ujar Yanti dengan suara bergetar, sambil menahan air mata.
Tangisnya pecah saat mengingat perjalanan panjangnya sebagai tenaga honorer. Selama hampir dua dekade, Yanti setia bekerja di Dinas Perhubungan Kota Palopo dengan penghasilan yang jauh dari kata layak. Pada 2025, ia hanya menerima honor sebesar Rp 500.000 per bulan.
Meski kondisi fisiknya kian terbatas, semangat Yanti untuk bekerja tak pernah surut. Setiap hari, ia menempuh jarak sekitar 15 kilometer dari rumahnya di Karetan, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu, menuju kantor di Kota Palopo. Perjalanan itu ia lakukan dengan menaiki angkutan umum, sembari membawa kursi roda yang menjadi penopang aktivitasnya.
“Kadang capek, kadang cuma bisa diam dan menangis,” kata Yanti lirih ketika ditanya tentang rutinitasnya.
Namun, di balik semua keterbatasan itu, Yanti terus bertahan. Ia mengaku tak ingin menyerah karena merasa bertanggung jawab pada pekerjaannya. Kini, kedua anaknya seorang laki-laki dan seorang perempuan telah bekerja. Meski demikian, Yanti tetap ingin mandiri dan berharap status PPPK Paruh Waktu dapat memberi kepastian hidup di masa depan.
Suasana pelantikan hari itu berlangsung khidmat. Di bawah terik matahari, ribuan PPPK Paruh Waktu berdiri rapi mengikuti rangkaian upacara. Tangis bahagia tampak di banyak wajah. Keluarga dan kerabat turut hadir, sebagian membawa buket bunga sebagai ungkapan syukur atas perjuangan yang akhirnya berbuah hasil.
Kehadiran peserta pelantikan dengan berbagai kondisi termasuk Yanti yang menggunakan kursi roda, menjadi pengingat bahwa pengabdian kepada negara tidak mengenal batas usia maupun fisik. Pelantikan ini bukan sekadar seremoni, melainkan pengakuan negara atas dedikasi para honorer yang selama ini bekerja dalam senyap.
Bagi Yanti, hari itu akan selalu dikenang. Di tengah keterbatasan, ia akhirnya meraih satu hal yang telah lama diperjuangkan: pengakuan atas pengabdian yang nyaris dua dekade lamanya.
Sebelumnya diberitakan Ribuan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu resmi dilantik oleh Pemerintah Kota Palopo, Sulawesi Selatan, pada Selasa (23/12/2025).
Pelantikan yang digelar di Lapangan Pancasila, Palopo, ini menjadi momen bersejarah bagi ribuan tenaga honorer yang telah lama mengabdi, sebagian di antaranya hingga puluhan tahun.
Suasana pelantikan berlangsung khidmat di tengah terik matahari, diikuti oleh para PPPK Paruh Waktu dengan tertib. Tangis bahagia terpancar di raut wajah para peserta yang hadir bersama keluarga, kerabat, dan rekan kerja.
Wakil Wali Kota Palopo, Akhmad Syarifuddin, menyampaikan bahwa pelantikan PPPK Paruh Waktu merupakan wujud komitmen pemerintah daerah dalam memperjuangkan status dan kesejahteraan tenaga honorer. Ia menegaskan pemerintah terus memberikan dukungan.
"Pertama-tama kita berterima kasih karena apa yang menjadi perjuangan teman-teman, pemerintah berkomitmen untuk mengawal. Ini adalah bentuk keseriusan pemerintah bahwa selama ini tidak ada keinginan untuk menghalangi, malah mensupport," ujar Akhmad Syarifuddin.
Ia berharap kehadiran PPPK Paruh Waktu dapat menjadi daya dorong baru bagi peningkatan kinerja pelayanan publik di Kota Palopo, membawa semangat kerja, disiplin, dan menjadi motivasi bagi aparatur lainnya. "Kami berharap dengan kehadiran mereka bisa menjadi daya gedor sekaligus menambah semangat kinerja. Ini juga bisa menjadi motivasi bagi teman-teman yang lain," katanya.
