Dusun Campae Kini Terang, PLN Pasang 20 KWH Gratis di Desa Padang Kalua

 



LUWU – Senyum bahagia terpancar dari wajah Sahrun, warga Kampung Nelayan di Dusun Campae, Desa Padang Kalua, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.


Rumah sederhana yang ia tinggali bersama istri dan dua anaknya kini tidak lagi gelap gulita saat malam tiba.


Melalui program Light Up The Dream (LUPTD) dari PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Palopo, Sahrun menjadi salah satu dari 20 rumah tangga yang mendapatkan pemasangan KWH listrik gratis.


Program ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan Hari Listrik Nasional, yang digelar untuk membantu masyarakat kurang mampu mendapatkan akses energi secara layak.


“Alhamdulillah, tahun ini kami di Desa Padang Kalua mendapatkan bantuan dari PLN UP3 wilayah Palopo sebanyak 20 rumah tangga untuk pemasangan KWH listrik gratis. Ini juga bersamaan dengan Hari Listrik Nasional dan program Light Up The Dream dari PLN,” kata Kepala Desa Padang Kalua, Umi, Kamis (30/10/2025).


Menurut Umi, hingga saat ini sudah lima rumah tangga selesai terpasang, sementara 15 lainnya masih menunggu proses penyambungan bertahap.


Menurut Umi, rata-rata jarak rumah warga yang mendapat manfaat ini jarak dari jalan utama mencapai 500 meter, bahkan bagi masyarakat yang tinggal di Kampung Nelayan Campae, jaraknya bisa mencapai 1,5 kilometer.


“Untuk masyarakat di Kampung Nelayan Campae juga baru-baru ini mendapatkan bantuan pemasangan tiang listrik sebanyak 17 titik. Itu sangat membantu untuk memudahkan akses penyambungan KWH listrik gratis kemarin,” ucapnya.


Umi menambahkan, kondisi jalan menuju permukiman warga nelayan masih menjadi tantangan tersendiri. Jalan belum diaspal, dan ketika musim hujan tiba, akses menjadi licin dan becek.


“Kondisi jalan masuk memang belum diaspal, tapi saat kemarau masih bisa dilewati. Kalau musim hujan agak becek karena belum dikeraskan,” ujarnya.


Umi menyebutkan bahwa awalnya pemerintah desa mengusulkan lebih dari 20 rumah tangga untuk menerima listrik gratis. Namun setelah proses verifikasi, PLN hanya menyetujui 15 rumah tangga, sebelum akhirnya bertambah menjadi 20 penerima bertepatan dengan Hari Listrik Nasional.


“Untuk program Light Up The Dream sendiri ada lima rumah tangga tambahan. Jadi totalnya sekitar 20 rumah tangga,” jelas Umi.

 

Harapan Baru dari Kampung Nelayan

Sahrun, nelayan berusia 40 tahun itu, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. Sudah satu minggu terakhir, rumahnya diterangi cahaya lampu berkat bantuan PLN.


“Saya tinggal dengan istri dan dua anak. Sudah satu minggu ini kami menikmati listrik dari PLN,” tutur Sahrun sambil tersenyum.


Sebelum bantuan datang, keluarganya hidup dalam gelap dan hanya mengandalkan sambungan listrik dari rumah tetangga yang belakangan terputus. Kini, dengan sambungan listrik sendiri, Sahrun bisa menyalakan lampu dan kipas angin untuk keluarganya.


“Terima kasih banyak karena sudah ada bantuan gratis dari PLN. Sekarang rumah kami sudah terang. Sebelumnya kami sambung listrik ke rumah orang, tapi sudah diputus. Jadi waktu itu gelap beberapa hari, baru sekarang ada listrik sendiri,” ungkapnya.


Bagi Sahrun, listrik bukan sekadar penerangan, tapi kebutuhan dasar untuk menunjang aktivitas keluarga sehari-hari.


Ia menyebut kini anak-anaknya bisa belajar dengan nyaman di malam hari.

“Listriknya dipakai untuk kebutuhan rumah saja, seperti lampu dan kipas. Anak-anak juga bisa belajar malam hari. Dulu cuma pakai pelita,” jelasnya.

 

Rumahnya Sempat Dihantam Puting Beliung

Salah satu warga penerima manfaat adalah Sahrun, nelayan yang tinggal bersama istri dan dua anaknya di Kampung Nelayan Campae. Rumahnya tampak kecil dan sederhana, terbuat dari papan bekas dan seng seadanya.


Rumah Sahrun dulunya cukup besar, hanya saja pada Minggu (22/6/2025) lalu, sempat dihantam angin puting beliung yang menyebabkan kerusakan rumah sangat parah dan harus berpindah sejauh 30 meter dari lokasi awal.


Saat ini rumah yang ditempati sempit, cukup untuk mereka tinggali berempat. Meski demikian, Sahrun tetap bersyukur. Kini, rumah kecilnya sudah diterangi listrik berkat program LUPTD dari PLN UP3 Palopo.

 

“Sudah satu minggu kami menikmati listrik dari PLN. Terima kasih banyak karena sudah ada bantuan gratis. Sekarang rumah kami terang, anak-anak bisa belajar malam hari,” ucapnya.

 

Sebelumnya, keluarga Sahrun hanya mengandalkan lampu pelita untuk penerangan malam. Setelah sambungan listrik dari rumah tetangga diputus, mereka hidup dalam gelap selama berbulan-bulan.


Pemerintah Desa dan PLN Terus Berkoordinasi

Umi menuturkan, pemerintah desa akan terus mendorong agar seluruh warga di Padang Kalua dapat menikmati listrik.


Jika program PLN tidak bisa mencakup seluruh rumah, pihaknya berencana memanfaatkan dana desa untuk membantu masyarakat miskin agar bisa mendapatkan sambungan listrik secara bertahap.

 

“Masih ada beberapa rumah yang belum menikmati listrik, tapi insya Allah akan kami usulkan lagi tahun depan. Kalau tidak memungkinkan lewat program PLN, mungkin bisa dibiayai dari dana desa. Karena menurut manajer PLN UP3 Palopo, listrik juga bisa didanai dari dana desa dan mendapat potongan biaya,” terangnya.


Program Light Up The Dream menjadi bukti nyata kepedulian PLN dalam mendukung pemerataan akses energi hingga pelosok desa.


Kini, malam di Dusun Campae tak lagi gelap. Lampu-lampu yang menyala di rumah warga menjadi simbol harapan baru bagi masyarakat pesisir yang selama ini hidup dalam keterbatasan.


“Terang ini bukan hanya soal listrik, tapi juga tentang harapan dan kehidupan yang lebih baik,” tutup Umi.

 

Program Light Up The Dream ini tidak hanya menghadirkan penerangan, tetapi juga menjadi simbol kepedulian PLN terhadap masyarakat pra-sejahtera.


Manager PLN ULP Palopo Kota, Kurniaji Tri Tamtama, mengatakan momentum Hari Listrik Nasional ke-80 menjadi saat yang tepat untuk menyalakan kembali semangat masyarakat melalui bantuan listrik gratis.


“Dalam momentum peringatan Hari Listrik Nasional ke-80, PLN ULP Palopo Kota berupaya menghadirkan terang sekaligus harapan bagi masyarakat melalui program penyambungan listrik gratis Light Up The Dream untuk enam warga kurang mampu di Kabupaten Luwu,” ujarnya.


“Lima di antaranya merupakan warga yang terdampak musibah angin puting beliung di Desa Padang Kalua beberapa waktu lalu. Bersamaan dengan itu, kami juga menyalurkan bantuan sembako dari YBM PLN sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap sesama,” lanjut Kurniaji.


Ia berharap program ini tak hanya membantu secara ekonomi, tetapi juga memberi semangat baru bagi masyarakat untuk terus bangkit.


“Kami berharap bantuan ini tidak hanya meringankan beban para penerima manfaat, tetapi juga mampu menyalakan kembali semangat dan optimisme mereka untuk terus bangkit dan melangkah maju,” pungkasnya.


Kini, di tengah terpaan angin laut dan suara deburan ombak, Kampung Nelayan Campae perlahan menjadi lebih terang.


Bukan hanya karena cahaya lampu yang menyala di malam hari, tapi juga karena harapan baru yang tumbuh bersama setiap kilau listrik yang menerangi rumah warga.

 

Previous Post Next Post