LUWU TIMUR - Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, melalui Dinas Pemadam Kebakaran merilis data terbaru jumlah korban terdampak kebakaran besar yang melanda Desa Sorowako, Kecamatan Nuha, Rabu (27/8/2025) kemarin.
Kepala
Bidang Pemadam Kebakaran Luwu Timur, Hendro, menyebutkan hasil asesmen per
Kamis (28/8/2025) pukul 14.30 Wita, tercatat sebanyak 48 unit rumah hangus terbakar.
“Jumlah
korban terdampak mencapai 106 kepala keluarga atau 384 jiwa,” kata Hendro dalam
keterangan tertulis.
Menurut Hendro, rincian korban terdampak terdiri dari 190 laki-laki dan 194 perempuan.
Jika dilihat berdasarkan kelompok usia, terdapat 5 bayi (0–1 tahun), 36 balita
(1–5 tahun), 73 anak usia 6–14 tahun, 230 orang usia produktif (15–59 tahun),
serta 40 lanjut usia. Selain itu, terdapat dua penyandang disabilitas,
masing-masing satu orang tunarungu dan tunawicara.
“Tidak
ada korban jiwa dalam musibah ini. Kami berharap
data tersebut bisa menjadi acuan bagi dermawan, lembaga sosial, dan tim relawan
dalam menyalurkan bantuan logistik bagi warga yang terdampak,”
ucapnya.
Sebelumnya
diberitakan, kebakaran hebat melanda permukiman
padat penduduk di Desa Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi
Selatan, Rabu (27/8/2025) siang. Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri
Syam, mengatakan kebakaran yang terjadi sekitar pukul 14.00 Wita itu
menghanguskan 46 rumah dari sekitar 200 kepala keluarga (KK) yang bermukim di
kawasan tersebut.
“Alhamdulillah, api baru bisa
dijinakkan setelah tiga jam. Proses pemadaman berlangsung lama karena wilayah
ini padat penduduk, rumah warga banyak berbahan kayu, ditambah hembusan angin
kencang dari danau sehingga api cepat merembet,” kata Irwan saat dikonfirmasi,
Rabu sore.
Irwan menyebutkan, proses pemadaman
melibatkan tim Damkar Pemkab Luwu Timur yang berkolaborasi dengan perusahaan
tambang nikel PT Vale serta dibantu masyarakat setempat.
Akibat kebakaran, ratusan warga
harus mengungsi ke sejumlah tempat.
“Ada yang mengungsi ke rumah
keluarga, ke masjid, gereja, dan ada juga ke kapal feri di dermaga danau. Saat
ini kami sudah membangun posko induk sebagai tempat pengungsian sekaligus pusat
pengaduan warga terdampak,” jelas Irwan.
Ia menambahkan, dapur umum juga
telah disiapkan oleh Dinas Sosial untuk memenuhi kebutuhan dasar korban
kebakaran.
“Insya Allah kami siapkan makan tiga
kali sehari, pagi, siang, dan malam bagi seluruh korban,” katanya.