Mahasiswa Palopo Demo di Polres, Tuntut Reformasi Polri dan Transparansi Kasus Kematian Affan



PALOPO – Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Aksi Solidaritas Rakyat Kota Palopo menggelar unjuk rasa di depan Markas Polres Palopo, Sulawesi Selatan, Sabtu (30/8/2025).


Dalam aksinya, massa menuntut reformasi di tubuh kepolisian sekaligus mendesak aparat agar transparan mengungkap kasus yang menewaskan seorang mahasiswa bernama Affan.


Jenderal lapangan aksi, Didit Prananda, menyatakan ada sejumlah poin tuntutan yang mereka suarakan.


“Pertama, kami meminta Presiden Republik Indonesia mencopot Kapolri dan Komandan Korps Brimob dari jabatannya. Beberapa aksi di Jakarta menimbulkan korban jiwa akibat kelalaian aparat dalam menangani demonstrasi,” kata Didit saat dikonfirmasi, Sabtu.


Kedua, massa mendesak agar institusi kepolisian direformasi total, salah satunya melalui revisi Undang-Undang Kepolisian. Menurut mereka, sejumlah kewenangan kepolisian rawan disalahgunakan dan berpotensi mencederai rakyat.


Tuntutan ketiga adalah pembebasan rekan-rekan mereka yang ditahan saat aksi di Jakarta maupun Makassar.


“Keempat, kami meminta kepolisian menindak tegas aparat yang melakukan tindakan represif terhadap mahasiswa maupun jurnalis saat mengawal demonstrasi,” ucapnya.


Dalam unjuk rasa tersebut, mahasiswa juga membawa serta mengibarkan bendera bergambar animasi One Piece sebagai simbol perjuangan.

 

Respons Kapolres Palopo

Kapolres Palopo, AKBP Dedi Surya Dharma, yang turun langsung menemui massa aksi memberikan penjelasan terkait tuntutan mahasiswa.


“Terkait pencopotan Kapolri maupun Dankorps Brimob, itu bukan kewenangan kami di tingkat Polres. Untuk revisi Undang-Undang Kepolisian juga menjadi ranah DPR/MPR RI,” ujar Dedi.


Sementara soal pembebasan sejumlah demonstran di daerah lain, Dedi menyebut hal tersebut berada di kewenangan pimpinan pusat.


Meski begitu, ia menegaskan komitmen Polres Palopo untuk tetap mengawal aspirasi mahasiswa secara humanis.


“Kami pastikan tidak ada anggota Polres Palopo yang melakukan tindakan represif terhadap mahasiswa. Sebaliknya, kami berharap demonstran juga tidak melakukan tindakan anarkis agar aksi bisa berjalan tertib dan kondusif,” tegasnya.


Aksi yang digelar di depan Mako Polres Palopo itu berlangsung dengan pengawalan aparat kepolisian, didukung TNI Kodim 1403 Palopo serta Kipan C Yonif 721. Setelah berdialog dengan Kapolres, massa aksi membubarkan diri dengan tertib.

Previous Post Next Post