LUWU – Turnamen Domino Menpora Cup 2025 digelar di Lapangan Andi Djemma, Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini menjadi ajang olahraga untuk mendorong Permainan Domino dibawah naungan Persatuan Olahraga Domino Indonesia (PORDI) menjadi Cabang Olah Raga resmi di Indonesia.
Ketua Umum Persatuan Olahraga Domino Indonesia (PORDI), Andi Jamaro Dulung, menegaskan bahwa permainan domino saat ini tengah dipersiapkan untuk menjadi cabang olahraga resmi di Indonesia. Menariknya, proses tersebut juga mendapat dukungan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang telah mengeluarkan surat rekomendasi menyatakan bahwa permainan domino dibawah naungan PORDI tidak bertentangan dengan syariat Islam.
“Domino sudah sejak lama dimainkan oleh masyarakat. Kini dengan aturan dan regulasi resmi dari PORDI, pertandingan bisa diselenggarakan secara profesional, adil, dan tanpa unsur judi,” kata Andi Jamaro saat menghadiri Turnamen Domino Menpora Cup 2025 di Lapangan Andi Djemma, Belopa, Kabupaten Luwu, Minggu (6/7/2025).
Baca : Turnamen Domino Menpora Cup 2025 di Luwu Gaet Ribuan Peserta, Dorong Wisata dan UMKM Lokal
Andi Jamaro juga mengungkapkan, Turnamen Domino Menpora Cup 2025 merupakan yang terbesar di Indonesia, dengan total 1.600 pasangan peserta dari berbagai daerah. Kegiatan ini diperkirakan dihadiri lebih dari 3.000 orang termasuk peserta dan penonton.
“Bayangkan, dari ribuan yang hadir, tidak ada praktik judi. Ini menunjukkan bahwa dengan pengelolaan yang tepat, domino bisa menjadi olahraga yang sehat dan berdaya guna,” ujarnya.
Lebih dari sekadar pertandingan, turnamen ini juga menjadi ajang silaturahmi lintas daerah. Banyak peserta mengaku bisa bertemu kembali dengan kerabat dan teman lama dalam suasana kompetisi yang penuh semangat dan keakraban.
PORDI menargetkan ke depan domino tak hanya menjadi olahraga nasional, tapi juga bisa tampil dalam ajang olahraga resmi seperti PON.
Bupati Luwu, Patahudding, menyampaikan bahwa turnamen ini digelar dengan berbagai tujuan strategis untuk pembangunan daerah.
“Target kita bukan hanya sekadar pertandingan, tetapi juga promosi destinasi wisata Kabupaten Luwu serta peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Patahudding.
Ia menjelaskan, kehadiran ribuan peserta dan tamu undangan dari 12 provinsi, termasuk Sumatera, Jawa, dan Kalimantan, memberi dampak besar terhadap sektor UMKM dan pemasaran hasil pertanian lokal, termasuk durian, yang menjadi salah satu komoditas unggulan Luwu.
“Alhamdulillah, para pelaku usaha, terutama dari sektor perkebunan, bisa bertemu dan berjejaring langsung di sini. Bahkan pemasaran durian kita mulai terbuka luas ke depan,” tambahnya.