Momen Hardiknas di Luwu, Bupati Luncurkan Program Seragam Gratis Plus Bagi Pelajar SD dan SMP


LUWU - Hari pendidikan nasional (Hardiknas) yang diperingati setiap 2 Mei, bagi para orangtua  pelajar yang lulus pada sistem penerimaan murid baru (SPMB) 2025, di Pemerintah Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan akan mendapat pakaian seragam sekolah

 

Hal ini menjadi momentum saat diluncurkannya program  pembagian Seragam Gratis Plus pada saat peringatan Hardiknas di lapangan Andi Djemma Kota Belopa, Kelurahan Senga, Kecamatan Belopa.

 

Bupati Luwu, Patahudding menyatakan peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2025 menjadi momentum bahagia bagi orang tua yang nanti anaknya dinyatakan lulus SPMB tahun ajaran 2025 / 2026 jenjang SD dan SMP.

 

“Dengan ucapan Bismillahir Rahmanir Rahim, hari ini kami meluncurkan program pembagian Seragam Gratis Plus. Jadi bukan hanya seragam sekolah tapi plus dengan sepatu dan tas, kata Patahudding saat dikonfirmasi, Jumat (2/5/2025).

 

Menurut Patahudding, program ini merupakan perwujudan dari janji politiknya sebelum 100 hari kerja sebagai Bupati dan Wakil Bupati Luwu Periode 2025-2030.

 

Program pembagian seragam gratis plus merupakan salah satu kegiatan strategis Pemkab Luwu di bidang pendidikan dalam rangka menekan kemiskinan ekstrim melalui pengadaan seragam untuk jenjang SD dan SMP pada tahun 2025. Tidak hanya seragam, pemerintah daerah juga mengadakan kelengkapan sekolah lainnya seperti tas dan sepatu,” ucapnya.

 

Lanjut Patahudding, perkiraan jumlah siswa yang akan menikmati program ini sebanyak 5.907 orang siswa pada jenjang SD dan 5.048 orang siswa pada jenjang SMP.

 

“Pada kesempatan ini saya juga menitip pesan kepada para guru dan seluruh pihak terkait agar anak-anak kita dapat dididik dan dibina dengan baik, didukung untuk pengembangan dirinya karena mereka adalah generasi penerus masa depan bangsa, ujarnya.

 

Selain seragam gratis plus, Bupati Luwu juga meluncurkan program Gerbang-ATS (Gerakan Bersama Pengentasan Anak Tidak Sekolah).

 

Jumlah anak tidak sekolah di Kabupaten Luwu saat ini masih cukup tinggi yaitu 4.047 orang. Dengan program ini diharapkan dapat menurunkan angka ATS di Kabupaten Luwu,” tuturnya.

.

Patahudding mengungkapkan bahwa program lainnya adalah Digitalisasi Sekolah dan penerapan pendidikan karakter melalui muatan lokal.  Program Digitalisasi Sekolah merupakan proses penyediaan dan pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, manajemen sekolah dan akses pendidikan.

 

“Sementara program penerapan pendidikan karakter melalui muatan local dalam rangka mewujudkan visi pemerintah Kabupaten Luwu yakni Luwu unggul, berkarakter dan berbasis agribisnis. Pemerintah Kabupaten Luwu melalui Dinas Pendidikan melaksanakan upaya pembangunan pendidikan karakter dengan pengenalan terhadap sejarah dan budaya Tana Luwu melalui pembelajaran muatan lokal yang akan diterapkan pada seluruh satuan pendidikan,” harapnya.

Previous Post Next Post